PRABUMULIH , BS.COM - Sejumlah Warga di Kelurahan Mangga Besar (Mabes), Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih mengeluh. Pasalnya bau sampah yang berlokasi di samping SMA PGRI jalan utama menimbulkan aroma tak sedap membuat warga berdomisili di sekitar wilayah tersebut menjadi resah.
Menurut wanita yang menetap di RT 13, RW 06 akibat hal ini tentu membuat banyaknya nyamuk, lalat dan kecoa di sekitar tempat tinggal mereka.
"Bukan hanya bau yang menyengat saja, tetapi sampah tersebut bisa mengakibatkan penyakit seperti gangguan pernapasan ketika terik matahari di siang hari bolong serta juga banjir," keluh wanita tersebut.
Dampak dari tumpukan sampah berserakan tersebut, sudah tentunya membuat lingkungan di wilayah mereka sedikit menjadi tak indah dan nyaman dipandang mata.
"Itu (sampah) bukan berasal dari sampah warga yang menetap di sekitar lingkungan ini, atau pun khususnya warga Mangga Besar (Mabes), tetapi sampah-sampah tersebut sengaja dibuang para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Inpres ke daerah kita," tambah Ketua Rukun Tetangga (RT) 13, Rosiman (46) saat dikonfirmasi.
"Menurutnya, hal itu terjadi lantaran masyarakat tak mampu membayar jasa pengangkut sampah sebesar Rp 15 ribu perbulannya. Dengan demikian, pemikiran para mereka (masyarakat, red) yang serba praktis dan gratis tetap membuang sampah di tempat itu," terangnya.
Menariknya lagi dua bulan sekali sering dilakukan gotong royong antara masyarakat yang menetap di RT 13 lingkungan RW 6 tersebut.
Tetapi sampah yang bertumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sebaliknya pun masih terjadi.
"Nah, masyarakat atau pelanggan sampah kedepannya berharap ingin menambahkan rute dan mobil sampah di daerah mabes ini. Sehingga para masyarakat nantinya tidak kesulitan lagi dalam membuang sampah," tukasnya. (Putri)
Posting Komentar
0Komentar