Guna Lihat Kesehatan Hewan, Kadin Terjun Langsung ke Lapangan

Berantas Sumsel
By -
0

PRABUMULIH, SUMSELONLINENEWS.COM – Mendekati lebaran Idul Adha 1439 Hijriah, penjual hewan kurban di Kota Prabumulih semakin menjamur. Kendati dHijriah, permintaan hewan kurban di tahun ini nyatanya cenderung mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Tobek, salah-satu penjual hewan kurban di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Cambai, kecamatan Cambai, Kota Prabumulih mengaku tahun ini omset penjualan hewan kurban menurun drastis. “Jumlah pembeli dan harga hewan juga jauh menmenuru keluhnya.

Jika tahun sebelumnya permintaan pembeli mencapai 90 persen. Tapi, tahun ini permintaan pembeli hanya sekitar 60 persen saja.
“Jadi jumlah permintaan pembeli menurun sekitar 30 persen,” ungkapnya.

Terlebih lagi, kata dia saat ini sudah ada sepuluh ekor kambing dagangannya yang mati dan berapa diantaranya lagi ada yang sakit.
“Sudah sepuluh ekor kambing yang mati, ada yang memang sakit ada juga yang mati terjepit dalam perjalanan.
Kerugian capai Rp 20 an juta,” sesalnya.
"Belum lagi banyak kambing yang sakit. Tapi mau bagaimana lagi inilah resiko pedagang,” imbuhnya seraya mengaku semua hewan dagangannya itu didatangkan dari Lampung Barat Kabupaten Liwa.

Sementara itu, Drh Nora, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Prabumulih disela-sela sidak hewan kurban mengaku ke sepuluh kambing yang mati tidak mempunyai riwayat penyakit serius.
“Kita sudah dengar keluhan 10 kambing mati, banyak mati karena masuk angin, perubahan cuaca atau bisa jadi terlalu berdesakan di dalam transfortasi dan bukan karena penyakit khusus,” tegasnya.

Dirinya pun menerangkan masuk angin memang sangat rentan terhadap hewan. Dalam kesempatan itu pula, pihaknya pun mengaku sudah mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bagi penjual hewan kurban.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Drs Samsul Rizal SP, MSI mengaku pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengecek hewan kurban secara rutin sejak beberapa minggu lalMSI
“Kini yang terdata di kita ada sekitar 27 tempat penjualan hewan kurban dengan jumlah 760-an ekor kambing, 313 ekor sapi dan 2 ekor domba,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil pengecekan, lanjutnya semua pedagang mempunyai SKKH, dan hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat serta sudah memenuhi syarat untuk kurban .
“Tadi juga ada kambing yang luka karena terkena kayu tapi sudah kita berikan obat,” tukasnya seraya menyebut rata-rata kambing dijual dengan harga Rp2juta-Rp 4 juta dan sapi dijual dengan harga Rp 11 juta- Rp 17 juta seraya menyebutkan hari H penyembelihan hewan kurban pihaknya akan menurun tim untuk mengambil sampel hati kesehatan hewan kurban tersebut. (Bakron)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)