PRABUMULIH, SUMSELONLINENEWS.COM - Sepinya proyek di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) akibat defisit anggaran yang terjadi di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), berimbas pada realisasi penerimaan pajak galian c atau pajak bukan mineral dan logam tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), Toni Salfriansyah SH menerangkan, realisasi penerimaan pajak galian c hingga 31 Juli berjumlah Rp 372,753 jutaan atau sekitar 18,64 persen dari target Rp 2 miliar yang ditetapkan.
"Total Rp 372,753 jutaan tersebut, terdiri dari pajak material pasar sebesar Rp 153,447 juta dan material lainnya sebesar Rp 218,276 jutaan," ungkapnya, Selasa (7/8/2018).
Jumlah tersebut kata dia, dibayarkan 72 perusahaan/wajib pajak (WP) yang mengerjakan sejumlah proyek pembangunan di Kota Nanas ini.
"Jika dirata-ratakan sekitar Rp 53,25 jutaan diperoleh setiap bulannya dari pajak galian c," tuturnya.
Lanjutnya, meski nanti target realisasi penerimaan tidak tercapai. Tetapi, pihaknya berupaya memaksimal ataupun mengoptimalkannya. Apalagi, pajak galian c merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemkot.
"Kita tidak boleh pesimis, harus optimis bisa memaksimalkan realisasi penerimaan galian c itu. Oleh karena, itu hal setiap bulannya kita setor ke kas daerah sebagai salah satu pendapatan asli daerah (PAD)," bebernya.
Dia menambahkan, jika dilihat dari realisasi penerimanya. Pajak galian c, tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Soal itu, memang proyek pembangunan jauh berkurang sebagai sumber utama pembayaran pajak galian c.
"Tidak bisa kita pungkiri, tahun ini proyek pembangunan tidak sebanyak tahun lalu. Selain itu, tahun ini merupakan tahun politis. Prabumulih baru selesai melaksanakan pilkada serentak," tukasnya. (Bakron)
Posting Komentar
0Komentar