LOMBOK, SUMSELONLINENEWS.COM - Dimedia sosial, khususnya Facebook(FB) beredar luas isu keluhan masyarakat terkait bantuan korban gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikirimkan melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Dalam keluhannya, bantuan masyarakat tersebut diklaim sebagai bantuan BNPB atau BPBD. Dan Bahkan ada juga yang menyatakan bahwa bantuan tersebut diklaim sebagai bantuan Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini semua, yakni tidaklah benar.
BNPB/BPBD telah berkoordinasi langsung ke PT. Pos Indonesia, petugas di gudang logistik Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, dan pejabat BPBD Provinsi NTB. BNPB terus hadir menangani dampak gempa bumi Lombok, sehingga mengetahui semuanya hal itu.
"Maka PT Pos Indonesia sudah menggelar program pos peduli korban bencana gempa bumi Lombok tercatat sejak 29 Juli hingga 16 Agutus 2018 lalu. Pihak PT. Pos Indonesia membantu pengiriman bantuan berupa barang, dan donasi uang secara gratis dari seluruh wilayah Indonesia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, kata Sutopo sapaan akrabnya, pihaknya juga dalam pengiriman itu biaya digratiskan dan harus ditujukan ke posko bencana alam, yang berkantor di PT Pos Mataram, Kota Mataram," jelasnya.
"Namun nyatanya, banyak pihak pengirim bantuan tersebut menuliskan alamat pribadi pada alamat tujuan kiriman. Semestinya, harus ditujukan ke posko bencana alam Lombok," ungkapnya.
Bukan cukup sampai disitu saja. Menurutnya, setelah diterima bantuan dari masyarakat tersebut. Langsung diproses dan didistribusikan kepada korban bencana alam oleh pihaknya.
Dikatakannya, mengingat banyaknya bantuan di Kantor Pos Mataram ini. Maka PT Pos Indonesia menambah personil, dan armada untuk pemerosesan dan distribusi bantuan tersebut dengan memaksimalkan sumber daya internal dan tenaga eksternal.
"Bantuan yang kita terima sesuai standar operating procedure (SOP) aturan yang ditetapkan pemerintah," terangnya seraya mengatakan berdasarkan data yang ada hingga 15 Agustus ini tercatat sebanyak 667,167 kilogram bantuan logistik diterima kita," bebernya berbagai bantuan tersebut tentunya dicatat dan didata tertib administrasi.
Pihaknya mengharap agar warga jangan mudah percaya dengan informasi tengah beredar di media sosial (medsos) dan terlebih ikutan menyebarkan informasi, yang hal itu belum tentu menyangkut kebenarannya.
"Apalagi selama penanganan bencana alama (gempa bumi) ini. Banyak sekali berita hoax yang beredar. Oleh karena itu, kami mengklaim bantuan ini diberikan BNPB/BPBD serta termasuk juga sebaliknya diklaimkan bantuan berasal dari presiden itu," tegasnya pria tersebut. (IMO Indonesia Sumsel/Bakron)
Posting Komentar
0Komentar