Warga Ajak Pemerintah Lestarikan Adat Desa

Berantas Sumsel
By -
0

PRABUMULIH, Berantassumsel.com -  Budaya atau adat asli desa yang dimiliki sejumlah daerah di Kota Prabumulih kini keberadaannya hampir hilang ditelan bumi.

Dimana, hal tersebut akibat kemajuan zaman globalisasi sekarang ini. Selain itu juga, mayoritas lantaran warga lebih senang dengan kehadiran yang inovasi seperti gadget.

Agar hal ini tersebut tak terjadi berlarut-larut warga mengajak pemerintah melestarikan adat disetiap desa/kelurahan yang ada.
"Kami selaku warga Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) khususnya warga Desa Kemang Tanduk berharap  kerjasamanya supaya pemeritah kota ( pemkot) terkait dapat melestarikan adat yang ada di desa ini," ujar Hasnat (70), salah satu warga sempat ketika dibincangi Sumselnews, Sabtu (29/9/2018) malam lalu saat menghadiri acara pernikahan seorang warga di Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat.

Menurutnya, berbagai adat ciri khas yang harus dilestari tersebut tentunya melalui para remaja asli daerah ini. Seperti Tari Nasib Badan Melarat, Padang Panjang dan Tari Nasib Intai.
"Ya, kami  minta betul dengan pemerintah harus ada sumbangsinya terkait mempertahankan masalah adat ini. Dan, sementara kami selaku para tetua di daerah ini siap membantu ataupun membimbing mereka yang ingin belajar," jelasnya wanita paruh bayah tersebut merupakan salah satu anggota penari ciri khas Nasib Melarat Desa Kemang Tanduk.

Jangankan pemerintah bersedia menyiapkan tempat guna membina remaja yang ingin belajar, kata perempuan istri dari Sopa bantuan pakaian seragam dari 8 anggota terdiri dari 1 vokal dan 1 gendang serta 6 penari ini saja.
"Sejak dulu sampai sekarang belum ada sama sekali batuan oleh pemerintah," ungkap ibu dari empat anak ini.
"Semacam baju yang kami pakai  ini biaya pembeliannya pun hasil kumpulan saweran diatas pagi dari penonton," terangnya.

Hal serupa diungkapkan Murdiati masyarakat lainnya. Berapa petugas tari asal wilayahnya tersebut bersikeras tak mengharapkan sama sekali atau mematok biaya tari dari setiap pihak keluarga yang mengundang dalam setiap hajatan.
"Kita disini memang semata-mata beramal buat membumingkan kembali tari-tari desa dibawakan nenek moyang kita terdahulu," tambahnya.
"Nah, dengan kesempatan seperti inilah kita bisa menyesosialisasikan permasalahan budaya yang ada, agar tak begitu cepat hilangnya dampak kemajuan moderisasi," tukasnya seraya mengatakan bila ada masyarakat mau belajar menyangkut soal tari desa ini, pihaknya ikhlas mengajari hal tersebut. (Bakron)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)