HDMY Ditinggali Utang Hampir Rp1,3 Triliun

Berantas Sumsel
By -
0

PALEMBANG, BERANTASSUMSEL.COM – Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengimbau agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel melakukan efisiensi dalam pengajuan anggaran. Hal ini berkaitan dengan posisi hutang Pemprov terhadap Kabupaten/Kota yang cukup tinggi mendekati Rp 1,3 Triliun.
“Sumsel sekarang ini di bawah kepemimpinan HDMY ada tantangan yang berat. Situasi keuangan Provinsi Sumsel dengan hutang Provinsi hampir  Rp1,3 trilun terhadap kab/kota. HDMY sebagai gubernur dan wakil gubernur punya tugas menuntaskan ini pada 2019.  Bukan mencari kambing hitam, tapi bagaimana kita menyelesaikan permasalahan hutang pada kab/ kota ini dulu,” terang mantan Bupati OI dua periode itu pada Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Perangkat Daerah Lingkup Asisten Adminsitrasi dan Umum bersama  Wakil Gubernur Sumsel, di Ruang Rapat Bina Praja Selasa (16/10).

Dikatakan Mawardi, kondisi keuangan yang demikian  tentu membuat HDMY mesti extra bijaksana, mengingat mereka juga dituntut segera menjalankan visi misi dan program yang menjadi komitmen mereka sejak 27 Juni lalu.
”Selama 10 tahun kepemimpinan gubernur sebelumnya, tentu visi misi nya juga berbeda. Jadi kurang pas kalau visi misi HDMY ini tidak disampaikan secara langsung. Sedangkan masyarakat Sumsel sudah menunggu realisasi visi misi ini. Dan inilah yang diinginkan masyarakat,” jelasnya.

Rapat itu sendiri dihadiri 15 OPD dan 3 biro di bawah koordinasi Asisten III. Diantaranya BKD, Inspektorat, Kominfo, Perpustakaan, Pol PP, Dukcapil, Badan Arsip, Biro Umum dan Perlengkapan dan beberapa OPD dan biro lainnya. Selain membahas program kerja, rapat ini juga membicarakan progres masing-masing program di OPD dan Biro.

Dikatakan Mawardi, selama beberapa hari terakhir dirinya memang sengaja berkonsentrasi dengan rapat ini karena ingin agar visi misi benar-benar sampai ke seluruh OPD dan Biro. Karena itu dia merasa kutang puas jika tidak bertemu langsung dalam rapat tersebut.
“Dalam anggaran 2019 HDMY dituntut bagaimana menjalankan visi misi programnya.  Di lain pihak kita juga dituntut efisiensi untuk bisa menyelesaikan hutang pada kab/kota.  Karena melalui visi inilah kami dipilih masyarakat jadi efisiensinya yang wajar karena program harus tetap jalan," tegasnya.

Selain memaparkan soal kondisi keuangan terakhir Pemprov Sumsel, dalam rapat tersebut Wagub Mawardi juga memberikan masukan dan perbaikanke sejumlah OPD. Misalnya Dukcapil yang diminta tak segan untuk jemput bola ke masyarakat langsung. Sedangkan untuk Badan Arsip, Wagub Mawardi juga berharap pengarsipan lebih detil lagi dikerjakan khususnya untuk moment-moment bersejarah seperti SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games (ISG) 2014, AUG 2014 dan Asian Games 2018.
“Kalau ini tidak diarsipkan dari sekarang, nanti 10 sampai 20 tahun lagi yang rugi ya anak cucu kita. Mereka tidak tahu sejarahnya,” ucap Mawardi.

Tak hanya menyinggung soal kinerja Badan Arsip dan Dukcapil, pada kesempatan itu Wagub Sumsel yang juga mantan Ketua DPRD OI itu juga memberika masukan pada Inspektorat untuk melakuka  fungsinya semaksimal mungkin. Hal ini menurutnya sangatboenting untuk kebaikan seluruh OPD serta gubernur dan wakil gubernur.
“Kita fungsikan inspektorat untuk mengawasi. Kalau masih bisa dibenahi akan kita benahi kita ingatkan. Ini untuk kebaikan semua termasuk gubernur dan wagub dalam melakukan tugasnya,” jelas Mawardi.

Hal ini kata Mawardi menjadi salah satu perhatian HDMY. Karena usai dilantik di Istana Negara awal Oktober lalu pihaknya langsung diajak beradaptasi dengan Mendagri dan KPK. “Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti,” ujarnya.

Demikian halnya pada Sekretariat DPRD ( Sekwan), Wagub berharap dapat menjadi  perpanjangan tangan antara eksekutif di legislatif.
“Harapan kami Sekwan bisa menjembatani arah kemauan dan kebijakan DPRD dan eksekutif yakni gubernur dan wagub” tutup Wagub Mawardi Yahya. (Palembang Pos/Bakron)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)