KAYUAGUNG, Berantassumsel.com - Guna meningkatkan kualitas personil yang menangani penanggulangan bencana Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan (Karhutbunla) terutama Satuan Tugas (Satgas) yang terkait di Kabupaten OKI, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI melaksanakan kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan penaggulangan bencana Karhutbunla.
Acara bertempat di ruang pertemuan Abadola Kayu Agung, beberapa waktu yang lalu.
Dalam kegiatan itu dihadiri oleh sejumlah camat, kades, relawan desa dan dinas terkait. Turut hadir Kapolres OKI, Dandim 0402 OKI-OI, Manggala Agni Daops III OKI sebagai pemberi materi, termasuk dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI.
Dalam sambutan Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin SSos MM, mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumsel tentang siaga darurat bencana asap akibat karhutbunla.
Dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang baik tentang cara penanggulangan dan menangani bencana karhutbunla.
”Apa yang disampaikan oleh narasumber para peserta yang hadir menjadi paham cara penanggulangan dan menangani bencana karhutbunla,” ungkap Listiadi.
Lanjut Listiadi, para peserta yang hadir terutama satgas BPBD, masyarakat peduli api (MPA), RPK menjadi paham benar dengan tugasnya bagaimana penanggulangan bencana karhutbunla. Semua peserta yang hadir termasuk para personil atau satgas dapat memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dengan begitu masyarakat mempunyai kesadaran sendiri tidak akan membuka lahan dengan cara membakar.
Kepala Manggala Agni Daops III Kabupaten OKI, Tri Prayogi SHut, menyampaikan materi, adapun penyebab kebakaran hutan/lahan dan faktor pendukungnya yakni pembersihan lahan dengan cara membakar.
"Adanya penggunaan api dalam pemanfaat sumber daya alam/saat beristirahat. Sedangkan faktor pendukung yaitu iklim diantaranya curah hujan dan sosial ekonomi serta budaya.
Lalu, masih kata Tri dihadapan peserta, dampak dari karhutbunla adalah ekologi terhadap lingkungan sangat luas, kerusakan ekologi dengan menurunnya keanekaragaman sumber daya hayati dan ekosistemnya. Serta penurunan kualitas udara.
”Bidang ekonomi, hilangnya sumber mata pencaharian masyarakat yang masih menggantungkan hidupnya pada hutan,” imbuhnya.
Tri menambahkan, terkait penanggulangan karhutbunla terus gencar laksanakan pencegahan dengan deteksi dini, kampanye cegah karhutbunla, patroli rutin disemua posko. Juga melakukan peningkatan kapasitas stake holder dan adanya dukungan pemadaman darat.
Sejumlah peserta sebanyak 80 orang dengan semangat dan seksama mendengarkan penjelasan materi dari narasumber hingga selesai acara. (Kabar Rakyat/Bakron)
Posting Komentar
0Komentar