PRABUMULIH, BERANTASSUMSEL.COM - Maraknya trend konsumsi air rebusan pembalut wanita menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi fenomena ini dikhawatirkan juga akan dilakukan oleh kalangan remaja di Kota Prabumulih.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih, AKBP Ibnu Mundzakir Sos, MM mengatakan, kasus penyalahgunaan air rebusan pembalut wanita ini ditemukan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta dan Surabaya. Sebagian besar pelakunya adalah anak jalanan dan pelajar usia produktif mulai dari 13 hingga 16 tahun.
Untuk itu, pihaknya perlu mewaspadai merebaknya trend tersebut masuk ke wilayah Prabumulih. Mengingat kasus penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di Prabumulih terbilang cukup tinggi.
"Untuk itu kita harus mewaspadai fenomena ini sedini mungkin. Jangan sampai perilaku tersebut juga dicontoh dan dilakukan anak-anak khususnya para remaja di Prabumulih," ujar Ibnu ketika dikonfirmasi, Selasa (13/11/2018).
Menurutnya, bahaya air rebusan pembalut wanita masuk dalam kategori lem yang kerap disalahgunakan oleh anak-anak jalanan di Kota Prabumulih. Efek yang ditimbulkan dapat membuat penggunanya menjadi mabuk.
"Mereka (pelaku, red) kita ini ingin mencari sensasi mabuk yang berbeda dan lebih murah daripada membeli narkoba yang lebih mahal. Tentu saja yang mereka lakukan ini sangatlah berbahaya. Narkotika saja sudah jelas bahayanya, apalagi harus mengkonsumsi air rebusan pembalut wanita," ungkapnya.
Pihaknya sendiri kata Ibnu sapaan akrabnya belum bisa menindak terkait hal tersebut. Pasalnya, tidak ada dasar hukum yang menetapkan air rebusan pembalut wanita termasuk dalam kategori zat-zat berbahaya atau terlarang. Hanya saja efek dan dampak yang dirasakan hampir sama dengan menghirup lem.
"Untuk kasus seperti ini memang belum ada ditemukan di Prabumulih. Hanya saja penyalahgunaan obat warung seperti komik, inzana, dan obat sakit kepala dan minuman energi lainnya masih banyak ditemukan karena di dalamnya mengandung evhydrine yang terdapat dalam kandungan sabu," tuturnya.
Sebagai antisipasi, BNN akan terus meningkatkan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba/P4GN yang di dalamnya juga membahas segala jenis bahan obat-obatan yang sering disalahgunakan oleh pengguna. Adapun lokasi yang kerap dijadikan sebagai tempat pesta mabuk-mabukan seperti di wilayah Prabujaya, Cambai serta kebun-kebun yang berada dekat dengan sekolah kerap dijadikan sebagai tempat tongkrongan bagi remaja.
"Kita menghimbau kepada masyarakat khususnya para orang tua yang memiliki anak usia remaja agar bisa mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai mereka lepas dari pengawasan sehingga terjebak dalam penyalahgunaan narkoba," pesannya orang nomor satu di lingkungan BNN tersebut.
"Padahal efeknya sudah jelas dapat mengganggu kesehatan tubuh dan melanggar hukum," tambahnya pria berkacamata ini. (Bakron)
Posting Komentar
0Komentar