Diduga Depresi Karena Sakit, Pria Paru Baya Nekat Gantung Diri

Berantas Sumsel
By -
0

PRABUMULIH, BS.COM - Diduga depresi akibat penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, membuat Matnuri (60) Warga Jalan Angkatan 45, RT 04, RW03, Kelurahan Gunung Ibul Barat (GIB), Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dapur rumahnya.

Informasi yang dihimpun yang berhasil dihimpun media online, Matnuri ditemukan sudah tewas tergantung oleh kerabatnya sendiri bernama Syahril (38) warga Desa Siku, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim.

Sehingga saksi pun langsung meminta bantuan kepada tetangga dan warga sekitar yang kemudian datang sejumlah anggota polisi dari Polres Prabumulih untuk melakukan identifikasi dan menurunkan jasad Matnuri.

Ketika itu, saksi hendak ke dapur rumah untuk mengambil sendok makan, betapa terkejutnya saksi melihat Matnuri sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali sabuk pengaman mobil.
"Saya yang mengetahui pertama kali, karena anaknya minta ambilkan nasi dan sendok yang ada di dapur, ketika di dapur saya sudah melihat almarhum sudah tergantung,” kata Syahril.

Sementara itu, anak almarhum Win menjelaskan jika ayahnya (Matnuri) sudah lama sakit komplikasi, hampir 4 tahun, dan pihak keluarga sudah berupaya untuk melakukan pengobatan supaya sembuh.
"Saya kaget dapat kabar dari rumah, waktu itu posisi saya lagi kerja, dan mendengar kabar seperti ini, saya langsung pulang, semua orang kampung disini tahu, kalau bapak sakit, dan belum lama ini kami syukuran untuk bayar nazar,” ungkap Win.

Masih menurut Win, bahwa enam bulan yang lalu ayahnya sudah pernah mencoba bunuh diri di rel kereta api.
“Alhamdulillah waktu itu masih bisa kita selamatkan,” terangnya.

Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Hutauruk SIK, MH melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman, SH membenarkan peristiwa bunuh diri tersebut.
“Diduga mengalami depresi karena sakit komplikasi yang dideritanya lebih kurang 4 tahun dan tak kunjung sembuh. Korban sudah kita evakuasi,” pungkasnya. (Bakron)




Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)