MUARAENIM, BERANTASSUMSEL.COM– Tak lama lagi masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Kabupaten Muara Enim akan menikmati jalan bebas hambatan atau tol.
Hal itu diungkapkan Bupati Muara Enim, Ir, H Ahmad Yani, MM saat membuka acara dialog audensi Bupati Muara Enim bersama Ketua Dewan Pers, Media dan Wartawan se-Kabupaten Muara Enim, di Griya Sintesa, Rabu (14/11/2018).
“Pembangunan jalan tol Indralaya-Muara Enim, akan dimulai pada 2019 nanti. Sekarang masih menunggu hasil pembahasannya di DPR RI,” ujar Ahmad Yani.
Menurut Yani, pengerjaan pembangunan jalan tol Indralaya-Muara Enim sepanjang 88 Kilo Meter (KM) itu akan dilaksanakan oleh perusahaan kontraktor plat merah (BUMN) PT Hutama Karya (HK).
“Nantinya, tol Indralaya-Muara Enim ini akan dikerjakan PT Hutama Karya. Saya usulkan agar diganti saja namanya menjadi jalan tol Muara Enim-Indralaya,” ujar politisi partai Demokrat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah dengan melibatkan pihak ketiga berencana akan membangun jalan tol Palembang-Bengkulu sepanjang 330 k ilo meter. Tahap pertama pembangunan ruas tol Palindra (Palembang-Indralaya) sepanjang 22 km sudah selesai dan sudah difungsikan untuk umum, kemudian Indralaya-Muara Enim sepanjang 88 km direncanakan pada awal 2019. Selanjutnya Muaraenim-Lubuk Linggau sepanjang 125 km, dan Lubuk Linggau-Bengkulu sepanjang 95 km.
“Pengerjaan yang diprioritaskan yakni Indralaya-Muara Enim dan Lubuk Linggau-Bengkulu yang segera dilakukan pada Januari 2019. Sementara Muara Enim-Lubuk Linggau baru akan dilaksanakan pada 2023. Sekarang masih studi kelayakan, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), desain awal dan dokumen perencanaan pengadaan tanah. Januari, baru penetapan lokasi dan pembebasan lahan sembari jalan pengerjaan konstruksi,” lanjut Ahmad Yani.
Sedangkan untuk skema pembiayaan, 70 persen berasal dari penyertaan modal jika sepanjang pemerintah masih mampu dan sisanya bisa dari obligasi, pinjaman lembaga keuangan non bank atau perusahaan.
“Perkiraan biayanya sama seperti Palindra sekitar Rp 100 Miliar per kilometer,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Nelson Firdaus mengatakan, tak bisa dipungkiri dengan adanya pembangunan proyek jalan bebas hambatan di Provinsi Sumatera Selatan khususnya, dapat mengurangi beban volume jalan nasional.
“Dampaknya memang bisa terasa contohnya saat Palindra sudah difungsikan, volume kendaraan di jalan nasional berkurang. Tapi memang, kita tidak bisa memaksakan masyarakat harus lewat tol. Kehadiran tol ini sebagai alternatif yang bisa dipilih pengguna kendaraan. Kalau tak mau macet ya lewat tol,” tukasnya. (Metro Sumatera/Bakron)
Posting Komentar
0Komentar