PRABUMULIH, BERANTASSUMSELN.COM - Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 72 Des Muara Sungai, Kecamatan Cambai Kota Prabumulih Jusmani, SPd mengajak guru di sekolahnya agar menjunjung tinggi dedikasi keguruan.
Setidaknya hal itu disampaikan orang nomor satu di lingkugan sekolah ini saat memimpin upacara bendara Senin, (26/11/2018) pagi. Dimana, upacara bendara tersebut sekaligus dalam memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI) ke-73 tahun ini, yang jatuh 25 November 2018 kemarin.
"Mari guru-guru atau pun tenaga kependidikan kita junjung dedikasi keguruan dalam mendidik dasar-dasar karakter budaya bangsa kepada peserta didik kita," ujarnya ketika membaca tek hari guru dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dihadapan guru/pegawai dan ratusan murid di sekolah tersebut.
Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada guru atas dedikasinya selama ini. Ucapan itu ditujukan baik guru yang berada di dalam dan maupun di luar negeri.
"Apalagi, berapa bulan lalu sekitar dua ribuan guru dan tenaga pendidik meninggal dunia akibat gempa dan sunami di Palu, Singi dan Donggala. Baik secara pribadi atau pun pemerintah turut berduka cita terkait musibah itu," ungkapnya.
Guru tersebut bukan hanya sebagai pengajar semata. Namun, hal itu terlebih mengarah ke mendidik siswa-siswa ini.
"Guru harus lebih unggul dalam bidang sumber daya manusia (SDM)-nya dan infrastruktur secara global di zaman kemajuan globalisasi teknologi sekarang ini," terangnya.
"Guru harus cepat dan tepat menerima informasi. Kendati demikian, profesi guru selaku pengajar tak bisa kita tinggalkan," pesannya.
Sudah menjadi agenda rutin setiap ulang tahun PGRI, dan HGN seluruh guru maupun pegawai harus menjadi petugas upacara ketika memperingati kedua hari guru bersejarah ini.
"Mulai dari pembawa acara, ketua barisan regu, pemimpin upacara dan bahkan hingga terakhir petugas doanya dari pegawai sekolah kami inilah," tutur Sellvi, salah satu guru di sekolah tersebut.
Ditambahkannya, hal ini dilakukan memang sudah menjadi kewajiban guru sebagai bentuk perhatian dan penghormatan jasa para guru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdahulu.
"Sebab, tanpa jasa mereka (guru, red) kita tidak bisa menulis, membaca serta menjadi orang yang pintar semacam sekarang. Terima kasih guru atas jasa-jasa kalian ikhlas demi mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa," tambahnya wanita berjilbab seraya menyebutkan sekolahnya juga menggelar doa dan memotong kue sebagai bentuk penghormatan dalam momen peringatan PGRI-HGN 73 tahun ini. (Bakron)
Posting Komentar
0Komentar