PRABUMULIH, BERANTASSUMSELN.COM - Dengan diberlakukan Kementrian Sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi warga kurang mampu dimulai bulan ini. Sehingga, Rabu (21/11/2018) ratusan warga kurang mampu di Kota Prabumulih, khususnya di wilayah Kecamatan Barat antrian mengambil buku tabungan BPNT tersebut, yang berpusat pada Kantor Kelurahan Prabumulih.
"Ya, ini baru kali pertamanya ratusan warga kurang mampu kita mengambil buku tabungan BPNT. Dimana, buku tabungan itu di keluarkan pemerintah pusat dengan bekerjasama pihak Bank BNI Kota Prabumulih," ujar Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Prabumulih Barat, Rawi Saputra ketika dibincangi Sumselnews di sela-sela pembagian buku tersebut.Adapun jumlah dominal uang isi tabungan BPNT yang tertera pada buku tabungan, sebagai pengganti beras sejahtera (rastra) dari pemerintah ini.
"Berdasarkan data yang kita miliki dari Basis Data Terpadu (BDT) Non Program Keluarga Harapan (PKH), yakni tercatat sebanyak 570 Kepala Keluarga (KK) asal 5 Kelurahan dan 1 Desa Kecamatan Prabumulih Barat ini," jelasnya.
"Itu uang sebesar Rp 110 ribu hanya bisa dibelanjakan mereka (warga, red) ke elektronik warung (e-warung) yang sudah disiapkan atau ditentukan Pemerintah Kota terkait di kecamatan ini sendiri," ungkapnya.
Yang jelas, tambahnya pria tersebut total yang tersedia di buku itu diperuntukkan membeli dua jenis bahan sembako (sembako) saja.
"Terdiri dari beras dan telur. Terserah mereka mau pilih beras atau telur saja. Dan, ataupun juga sebaliknya boleh dicampur membeli telur maupun beras itu," terangnya.
Sementara itu, Sopian (50) salah satu penerima BPNT tersebut tak menampik mencapai Rp 110 ribu dominal uang BPNT tertulis di buku tabungan BNI miliknya.
"Alhamdulillah, terimo kaseh nian dengan pemerintah aku sudah masuk ke dalalam data penerimo BPNT buat perdananyo," tutur lelaki mempunyai enam anak tersebut dikonfirmasi terpisah.
Dikatakannya, mudahan kedepan diharapkan bantuan ini terus digelontor pemerintah kepada keluarganya.
"Mengingatkan hargo balem (karet, red) hingga sejauh ini belum jugo stabil. Sementaro hargo sembako kini setinggi langit, alias dak seimbang/daklebih tinggi deket daripado hargo balem itu," tukas lelaki yang berdomisili Kelurahan Payuputat. (Bakron)
Posting Komentar
0Komentar