PRABUMULIH, BERANTASSUMSEL.COM - Mengingat masa kepemimpinan Arafik Zamhari sudah habis maka dalam waktu dekat ini, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Prabumulih akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) guna memilih ketua KNPI yang baru.
Sejauh ini sudah ada beberapa nama yang sudah digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai calon ketua KNPI yang anyar. Diantaranya; Aden Thamrin, Oka dan Rifky Baday.
Namun sayangnya sudah beredar kabar tak sedap adanya politik uang guna menarik dukungan suara dari sekitar 33 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada.
Hal ini menyedot perhatian Wakil Walikota Prabumulih, H, Andriansyah Fikri, SH memang musda merupakan dinamika organisasi yang harus dijalani. Jika sebuah organisasi dalam memilih seorang pemimpin sudah diawali dengan materi, menurutnya maka jangan heran jika dia terpilih nanti tidak mengurusi organisasi tersebut. Padahal organisasi seperti KNPI tidak mempunyai gaji dan hanya mengandalkan uang hiba dari pemerintah yang tidak begitu besar.
"Karena calon sudah mengeluarkan biaya dan dari mana mengembalikannya. Sementara uang tersebut harus dipertanggung jawabkan. Nanti malah berurusan dengan hukum, pasti ada gajah dibalik batu. Padahal jadi ketua itu diistilahkan kerja bakti," pesan Fikri, Jumat (23/11/18).
Namun pria yang juga menjabat Ketua PDIP Prabumulih ini mengajak para OKP untuk berpikir rasional. Malah menurutnya yang harus dilihat akan dibawah kemana pemuda Prabumulih kedepan melalui visi dan misinya.
"Pemkot pada prinsifnya siapapun yang terpilih akan didukung. Yang paling penting bisa mengakomodir kepentingan para OKP dan Pemuda Prabumulih. Pemkot juga perlu kehadiran pemuda seperti mengawal kebijakan melarang Batubara," pesannya. (Bakron)
Posting Komentar
0Komentar