Belasan anggota Tim Basarnas Provinsi Bengkulu dibantu berbagai pihak lainnya, hingga Kamis (13/12/2018) terus melakukan pencarian seorang pelajar korban tenggelam di Sungai Musi, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
KEPAHIANG, BS.COM - Komandan Regu Basarnas Provinsi Bengkulu Deka Hidayat mengaku
pencarian korban hanyut Aditio Pratama (16) dilakukan Tim Gabungan Basarnas dibantu pihak lainnya. Gabungan tim tersebut diantaranya; BPBD Kepahiang, Polres, Koramil, Dinas Sosial, RAPI dan masyarakat Kepahiang dengan cara penyisiran Sungai Musi, dan berjaga di setiap Lubuk Sungai yang menjadi salah satu lokasi penjagaan yakni Lubuk Lebar Kepahiang.
"Kita lakukan penyisiran Sungai Musi, dan penjagaan dititik beberapa Lubuk Sungai," ujar Deka Hidayat ketika dibincangi Berantassumsel, Kamis (13/12/2018).
Dikatakannya, hari ini merupakan ketiga hari pencarian korban dilakukan pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB. Tim bergerak sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP), dan berdasarkan petunjuk masyarakat sekitar Sungai Musi. Jenazah akan timbul ke permukaan setelah ada semacam bunyi ledakan, namun tim masih tetap berjaga sampai waktu yang ditargetkan. Yaitu tujuh hari dari hilangnya korban, dan berupaya semaksimal mungkin pencarian korban. Sejauh ini, Tim Basarnas terkendala medan pencarian yang terjal dan arus sungai yang terlampau deras ditambahkan cuaca tak bersahabat alias di guyur hujan. Sehingga, hal itu tidak memungkinkan untuk menurun peralatan refting dan perahu karet.
“Saat ini kita ikuti petunjuk masyarakat setempat, biasanya jenazah akan muncul kepermukaan setelah ada bunyi semacam ledakan di sekitar Sungai Musi, kita juga pun terkendala tidak bisa menerjunkan peralaran refting. Meski demikian, kita tetap melakukan pencarian,” tegasnya.
Sebelumnya Jasad Aditio Pratama (16) dikabarkan tenggelam di Sungai Musi, Kelurahan Dusun Kepahiang, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIB, ketika korban Aditio bersama keempat rekannya mandi dan berenang di sungai tersebut bersama keempat rekannya yaitu Agung (17), Ronaldo (15), Rifki (16) dan Renaldi (14) tahun.
Data terhimpun bahwa kelima sekawan yang masih berstatus pelajar itu berangkat bersama untuk mandi di sungai yang berada di wilayah Kelurahan Dusun Kepahiang itu. Namun naas, saat asyik bermain, korban Aditio terlalu ketengah sehingga terbawa arus sungai yang deras. Dan, bahkan Renaldi salah satu temannya hampir tenggelam, namun selamat karena berpegangan pada batu yang berada ditepi sungai korban yang hanyut 10 Desember lalu.
"Dan sampai Kamis 13 Desember pukul 11.58 WIB jasad korban belum juga ditemukan tim kita," imbuhnya. (Janis)
Posting Komentar
0Komentar