Penembakan Dua Warga Sipil, Diduga Dipicu Masalah Mobil

Berantas Sumsel
By -
0

Tampak Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk, SIK, MH bersama jajarannya berkunjung ke salah satu rumah almarhum korban peristiwa penembakan, Jumat (76/12/2018).

PRABUMULIH, BS.COM - Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI Serka KC (32) terhadap dua warga sipil, yakni Deny Faizal (44) dan Zainal Imron alias Enal (45), serta satu pegawai honorer Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemerintah Kota Prabumulih bernama Luken (30), di rumah kediaman salah satu korban, di Jalan Aru Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, pada Kamis (06/12/2018) sore, sekitar pukul 14.30 Wib kemarin, diduga dipicu persoalan mobil.

Berdasarkan informasi yang diterima media online ini, insiden penembakan tersebut bermula saat Serka KC bersama kedua orang temannya, yakni Zainal Imron dan Luken, keduanya adalah warga Kelurahan Karang Jaya dan Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur, pada sekitar pukul 14.00 WIB mendatangi rumah korban Deni Faisal, untuk bertamu.

Tak lama berselang, korban Deny Faisal kemudian keluar dari dalam rumah menemui pelaku dan kedua temannya tersebut. Keduanya pun lantas terlibat cekcok mulut, dan diduga kesal akhirnya pelaku Serka KC langsung menggeluarkan senjata api jenis FN miliknya dan menembakannya kearah korban Deny Faisal, serta kedua temannya (korban) yang ada di lokasi itu hingga tewas .

Korban Deny Faisal tewas setelah mengalami luka tembak pada telapak tangan sebelah kiri, dan luka tembak di kening kepala sebelah kiri hingga tembus kebelakang kepala.

Sedangkan korban Zainal Imron alias Enal menderita luka tembak dibagian bawah mata tembus ke leher bagian belakang, dan Luken menderita luka tembak di atas pelipis kepala sebelah kiri hingga tembus ke belakang leher.

Usai menghabisi nyawa ketiga korbannya, selanjutnya pelaku pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Toyota Rush warna hitam Nomor Polisi BG 1361 ZB miliknya menuju ke rumah temannya, Apri di Perumnas GPE Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

Namun di lokasi ini, pelaku Serka KC hanya bertemu dengan istri Apri, yakni Nova Arisandi dan tak lama setelah dipersilahkan duduk pelaku langsung melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menembakan senjata api miliknya tersebut ke kepalanya sehingga sempat kritis (koma, red) dan dirawat di UGD RSUD Prabumulih.

Informasi terakhir, pelaku Serka KC, Jumat (07/12/2018) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB akhirnya meninggal dunia, setelah selama sekitar 14 jam-an mengalami koma (kritis, red) di UGD RSUD Prabumulih. Pelaku tewas setelah menderita luka tembak pada bagian pelipis kepala sebelah kanan tembus ke belakang kepala, oleh senjata api miliknya sendiri.

Sementara itu, Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi para awak media mengatakan, pihaknya akan terus mendalami dugaan keterkaitan dan motif dua peristiwa tersebut.
“Saya dapat kabar, Serka KC sudah meninggal (Jumat, 7/12) pagi tadi sekitar pukul 03.30 WIB. Kami kodam tidak akan lepas tangan. Kami akan usut tuntas kasus ini. Sekarang masih proses pengembangan pihak berwajib. Sedang ditangani denpom bekerja sama dengan polres,” ungkap Kapendam, ketika dihubungi Jumat (07/12).

Sebelumnya, Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK, MH ketika dikonfirmasi di RSUD Prabumulih, Kamis sore membenarkan insiden meninggalnya tiga orang warga karena ditembak dan satu korban lagi sekarat, yang saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.
“Ya ada 3 (tiga) warga tewas karena ditembak, dan ada satu korban lagi masih sekarat di UGD juga karena luka tembak di kepala. Dan ini masih kita selidiki apakah ada hubungan ketiga korban yang tewas dengan korban satunya lagi, yang saat ini masih kritis di rumah sakit,” ujar Kapolres, saat itu.

Menurut dia, pihaknya saat ini masih mengumpulkan sejumlah bukti keterangan dari saksi di dua lokasi kejadian tersebut.
“Identitas ketiga korban sudah diketahui, termasuk korban yang sekarat. Ini masih kita selidiki, apakah memiliki keterkaitan hubungan kejadiannya,” tukas Tito begitu ia biasa disapa. (Red)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)