Tampak tumpukan sampah nyaris setinggi gunung di wilayah RT 05, RW 4 Taman Baka Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih atau tepatnya di sekitat Pemakaman Kristen.
PRABUMULIH, BS.COM - Keluarga besar kristen, Selasa (18/12) mengeluh. Hal itu dinilai cukup berasalan bagi mereka.
Akibat sampah yang berserakan di RT 05, RW 04, Taman Baka, Kelurahan Mangga Besar (Mabes) Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih. Dimana, daerah tersebut terdapat sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik keluarga mereka yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara oleh warga sekitar.
"Disini, telah tertulis denda bagi siapa mereka (warga, red) yang membuang sampah di sekitar TPU Kristen kita," ujar Penjaga TPU Kristen, Tono kepada Berantassumsel, Senin (17/12/2018).
Namun hal tersebut disayangkan warga sekitar sini, sebaliknya pun masih tetap saja membuang sampah baik berjenis organik atau pun non organik.
"Dampak dari hal ini saya selaku pengurus makam menjadi malu. Karena saya terus-menerus didesak oleh keluarga besar kita, kenapa banyak sampah di pemakaman ini," ungkapnya.
Menurutnya, masalah ini sudah pernah dilaporkan ia kepada Ketua RW 4 guna mencari solusi atas jalan keluarnya. Tetapi sangat disayangkan sejauh ini permasalahan tersebut belum juga ada tindaklanjutnya.
"Nah, sampah yang kering itu selalu saya bakarkan. Dan, sementara sampah basah saya biarkan begitu saja," tambahnya.
Menyangkut keluhan soal tumpukan sampah di lokasi TPU Kristen. Ketua Rukun Tetangga (RT) 5 melalui istrinya Hina (45) angkat bicara. Menurutnya, bagi siapa yang membuang sampah di pemakaman itu. Terutama asal penduduk di wilayah RT 5 ini.
"Itu hal sudah ada kesepakatan denda sebesar Rp 100 ribu antara pak RT dengan mereka (masyarakat, red) kami," terangnya seraya mengungkapkan sampah tersebut bukan dari masyarakatnya melainkan kebanyakan berasal dari wilayah lain yang sengaja dibuangkan.
Dikatakannya, kedepan untuk mengatasi jangan sampai persoalan sampah terus-menerus dikeluhkan.
"Saya berharap agar pemerintah nantinya dapat memberikan rute sampah masing-masing wilayah RT. Dengan demikian, kami dapat membedakan sampah-sampah yang dibuangkan asal masyarakat kami dan maupun sebaliknya tidak," tukasnya. (Putri)
Posting Komentar
0Komentar