Tampak Rumah Dinas Walikota Prabumulih yang berada di Jalan Nibungan, Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih, Rabu (26/12/2018) tak terawat, dengan ditumbuhi semak belukar.
PRABUMULIH, BS.COM - Sejumlah warga yang berdomisili di Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih khususnya warga yang tinggal di daerah sekitar Jalan Nibungan Kelurahan Anak Petai angkat bicara, dimana daerah tersebut berdiri kokoh Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Walikota (Wawako) Prabumulih.
Namun sangat disayangkan warga setempat rumdin yang dibagunkan sejak 2006 silam, dengan menghabiskan dana ratusan juta rupiah itu. Kondisinya kini cukup memprihatinkan.
Pantauan media online ini dilapangan, tampak lingkungan atau halaman rumdin tersebut baik sisi kanan-kiri atau pun depan dan belakangnya. Terlihat sudah ditumpuhi rumput/semak belukar. Diduga, hal itu lantaran rumah tersebut tak dihuni dan maupun tidak dirawat sebagaimana mestinya diharapkan warga.
"Ya, sayang betul rumah dinas walikota itu tak difungsikan," ujar Anton (35) salah satu warga yang melintas di depan rumdin tersebut saat hendak mandi sore di Sungai Wak-Wek keberadaannya rumah dinas walikota tak jauh dari sungai itu.
Bahkan kata dia, menariknya lagi banyak warga yang lalu lalang ini tidak mengetahui rumah tersebut adalah rumdin wawako.
"Karena menurutnya, rumah itu bukan seperti rumah seorang pejabat. Masa, dari luar saja tak kelihatan di dalamnya oleh semak belukar yang tumbuh dengan suburnya," ungkapnya ketika dibincangi Berantassumsel, Rabu (26/12/2018).
Tak jauh berbeda diungkapkan Aman Jingka (50) masyarakat lainnya. Menurutnya, rumah dinas walikota tersebut memang kondisinya cukup memprihatinkan. Selain tak tak terawat, rumdin itu sedikit demi sedikit bangunannya sudah ada yang mulai rusak.
"Seperti atap genteng caknyo telihat ado yang sudah pecah," tambah pria paruh yang tersebut yang tinggal di wilayah rumdin.
Dikatakannya, kalau memang pemerintah tidak mau memfungsikan rumah dinas cukup megah itu. Alangkah baiknya rumah tersebut disuruh orang guna mengurusinya.
"Kan masih banyak masyarakat kurang mampu belum mempunyai rumah. Suruh mereka (masyarakat, red) bae yang nungguinyo. Jadi dak rusak cak ini," cetusnya. (Putri)
Posting Komentar
0Komentar