Kebanjiran yang melanda di sekitar jalan Sungai Medang, Kecamatan Cambai Kota Prabumulih menuju daerah Sedupi Kabupaten PALI dimanfaatkan warga mandi sambil berenang, Kamis (13/12/2018).
PRABUMULIH, BS.COM - Sejumlah Warga Sungai Medang mengeluh akibat daerah mereka rutin setiap tahun dilanda kebanjiran dari luapan Sungai Lematang Desa Sedupi Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI).
"Akibat banjir sejak musim penghujan ini, tanaman kebun warga kami gagal total untuk dipanen," ujar Rahmad Hidayat (40), salah satu warga Sungai Medang ketika dibincangi Berantassumsel, berapa hari lalu.
Pria tercatat di Rukun Warga (RW) 03 lantaran gagal panen padi miliknya dan bersama warga lainnya.
"Sehingga hal itu, membuat kita susah untuk mencari makan. Seharusnya padi ladang ini buat kami makan, mengingatkan harga beras mahal dan sementara harga karet kini turun drastis," ungkapnya.
Banjir ini, menurutnya banyaknya masyarakat di luar daerah Sungai Medang memanfaatkan kebanjiran mencuci motor, mobil, mandi dan mencuci perabotan rumah tangga.
"Banjir ini bukan hanya terjadi sekali ini saja. Tetapi memang kerab sebaliknya terjadi saat musim penghujan seperti ini. Nah, namun yang paling terparah kebajiran ini, yakni khususnya di sekitar daerah kami inilah," tambah Herman (32) tahun didampingi sejumlah masyarakat lainnya.
"Selaku salah satu ketua rukun warga (RW) saya tidak ingin ada korban terkait permasalahan ini, selain gagal panen ataupun korban yang pengendara lantaran kecelakaan terhambat oleh kebanjiran itu. Dengan harapan, kedepannya agar pemerintah dapat mencari solusi atas keluarnya keluhan yang setiap tahun kebanjiran ini selalu menjadi santapan warga kami," keluhnya. (Putri)
Posting Komentar
0Komentar