Jon Heri Mardin, S, Sos Calon Ketua Persatuan Wartawan Insinesia (PWI) Sumatera Selatan Priode 2019 hingga 2024.
PALEMBANG, BS.COM – Majunya Jon Heri Mardin S, Sos di pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Selatan periode 2019–2024, demi membela wartawan agar menjadi profesi yang bermartabat di tengah ketatnya regulasi. Komitmen tersebut langsung didukung penuh oleh wartawan dari 13 daerah di Sumsel.
“Profesi saya adalah wartawan. Tidak akan saya biarkan siapa pun mencederai profesi wartawan (yang menjalankan tugas sesuai Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik),” tegas Don, Sabtu (5/1) sore.
Menurut Don Jon, kemampuan memimpin organisasi secara bersama-sama akan membuat PWI Sumsel makin besar. “Dengan dukungan PWI kabupaten/kota, saya sebagai calon ketua berani membawa PWI Sumsel untuk lebih mandiri tanpa harus menjadi abdi dalam penguasa daerah. Saya telah buatkan kontrak politik media untuk mengangkat PWI di daerah (kabupaten/kota). Salah satunya dengan program satu desa satu wartawan,” tegas Don Jon sembari mengisyaratkan bahwa peluangnya berdampak positif terhadap semua pemangku kepentingan pada lima tahun mendatang.
Diketahui, Don Jon mengusung visi-misi PWI Sumsel berdasarkan konteks kekinian.
“Menjadikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan sebagai organisasi pers yang profesional, maju, mandiri, dan bermartabat berdasarkan nilai dan semangat kebangsaan serta kebebasan bertanggung jawab, didukung kompetensi anggota dan pengurus pada era transformasi digital menuju perubahan lebih baik pada 2024,” ungkapnya.
Sementara, lanjut Pemimpin Redaksi Jembatan Informasi dan Jodanews.com itu, dirinya juga menerapkan enam misi yang diharapkan membawa perubahan lebih baik agar anggota dan pengurus PWI Sumsel lebih maju, mandiri, dan bermartabat.
Misi pertama, jelas Don Jon, digitalisasi program pendidikan kompetensi dan administrasi untuk mempermudah anggota di berbagai daerah di Sumatera Selatan. Kedua, orientasi perbaikan sistem manajemen berbasis teknologi informasi didasari iman dan takwa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketiga, nasionalisasi gerakan wartawan daerah masuk kampus untuk meningkatkan riset dan pengembangan produk jurnalistik sebagai kekayaan intelektual.
Selanjutnya misi keempat, imbuh dia, jejaring organisasi dan kepengurusan lokal jadi prioritas untuk dikembangkan agar dapat bermartabat dan berdaya saing secara global. Kelima, optimalisasi penyelesaian masalah di daerah serta proaktif membela kriminalisasi dan kekerasan terhadap wartawan yang melakukan tugas peliputan sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, Kode Etik Jurnalistik, serta peraturan organisasi.
“Negosiasi terhadap seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan untuk kemajuan dan kemandirian wartawan dan organisasi,” ungkapnya menegaskan misi keenam. (Red)
Posting Komentar
0Komentar