Proyek Kedua Bangunan Desa Dinilai Warga Terkesan Mubazir

Berantas Sumsel
By -
0
// Kini Kondisi Bangunan Asal DD 2017 Sudah Rusak

MUARA ENIM, BS.COM - Keberadaan pembangunan Jalan Setapak Coran dan juga pembangunan Gedung Taman Kanak-kanak, terlihat kini kedua kondisi pembangunan tersebut dinilai warga terkesan mubazir.

Keberadaan pembangunan tersebut yang mana terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Benakat Kabupaten Muara Enim (ME) Sumatera Selatan.

Hal tersebut diketahui ketika para awak media menyambangi desa itu, dan berjumpa dengan masyarakat, Kamis (10/01).

Menurut warga Desa Padang Bindu mengatakan, bahwa pembagunan jalan setapak cor beton yang dimana menggunakan Dana Desa (DD) itu, dinilai kondisinya sudah banyak yang rusak. "Padahal cuma dibangunkan  jarak sekitar 35 Meter kurang, dan anggarannya di papan plang Rancangan Anggaran Biaya (RAB) cukup besar, yaitu Rp 61,241 juta asal DD 2017," ujar salah warga setempat ketika dibincangi Berantassumsel, Kamis (10/1/2019).
"Inikan tak masuk akal pak, masa bangunan jalan setapak anggaran sebesar itu sekarang sudah rusak," keluhnya.

Hal senada diungkapan masyarakat setempat lainnya. Diakuinya, bukan hanya jalan beton sepanjang puluhan meter itu saja, yang kini dinilai pembangunan terkesan mubazir.
"Tak terkecuali termasuk keberadaan pembangunan gedung TK di desa kami di atas tanah plasma tersebut. Itu hal, juga terlihat mubazir dan tidak ditempati. Dan pembangunan gedung itu, infonya disebut-sebut memakan DD ratusan juta rupiah juga," ungkapnya seraya mengatakan sehingga hal tersebut tentunya pemborosan anggaran jadinya.

Kepala Desa Padang Bindu, Darmasyah Trisno, saat dikonfirmasi terpisah menyebutkan memang benar terdapat pembangunan jalan setapak cor beton di depan Kantor Kepala Desa (Kades) Padang Bindu di wilayah pimpinannya. Selain itu, kades juga tak menampik bangunan gedung TK keberadaan tidak jauh dari kantor kepala desa.
"Namun terkait hal tersebut, semuanya ini dibangun ketika saya tidak menjabat lagi sebagai kepala desa, yang digantikan sementara oleh Kades Pejabat Sementara (Pjs) adalah Haryadi dikala itu lalu 2017," terangnya.

Dikatakannya, ia sedikit mengaku kecewa dengan pembangunan tersebut yang seharusnya diharapkan dapat berkualitas dan bermanfaat.
"Namun, menurut kades  justru sebaliknya pembangunan terlihat amburadul dan terkesan mubazir. Nah, kami tidak tahu soal itu, dan juga tidak ada Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) terkait hal itu yang kami terima selama ini," tutup Kades Darmasyah Trisno, yang menggerutu kepada sang mantan  Pjs Kades Haryadi seharusnya bertanggung jawab atas persoalan ini. (Junaidi)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)