PRABUMULIH, BS.COM - Adapun data yang masuk ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) tercatat sebanyak 100 warga atau orang perharinya.
Setidaknya hal itu disampaikan Kepala Disdukcapil melalui Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Yudi Apriadi, SH. Menurutnya, tinggi minat warga merekam KTP saat ini tentunya guna kepentingan berbagai urusan pelayanan ditengah-tengah masyarakat.
"Rata-rata 70 hingga 100 orang yang merekam/cetak KTP perharinya. Jumlah itu baik berasal warga Prabu maupun yang pindah dari luar ke daerah kita," ujarnya ketika dibincangi Berantassumsel, di ruangan kerjanya, Senin (25/2/2019).
Bukan hanya itu saja, lanjut pria akrab disapa Yudi terdapat juga sebaliknya pun pula warga yang kembali cetak ulang KTP itu.
"Lantaran KTP mereka (warga, red) yang bersangkutan tercecer/hilang. Asalkan syaratnya lengkap, KTP itu langsung kita cetak," ungkapnya.
Dikatakannya, selain itu meningkatnya warga mencetak KTP. Hal itu, karena mau dipergunakan warga buat alat Pemilihan Umum (Pileg) Presiden RI dan Pemilihan Legislatif (Pileg) berlangsung serentak di 17 April 2019 mendatang.
"Kita optimis pada hari H pelaksanaan kedua pesta demokrasi 5 tahunan itu. Warga kita yang sudah memasuki kategori memilih, telah memiliki KTP nantinya berdasarkan harapan semua pihak," terangnya seraya menyebutkan demi suksesnya warga rekam atau cetak KTP tersebut pihaknya rela memberikan pelayanan dari pagi sampai sore harinya sesuai jam kerja.
Terlebih pelayanan yang diberikan Disdukcapil Kota Prabumulih dalam cetak ulang E-KTP, karena KTP hilang akibat korban pelaku tindak pencurian belum lama ini.
"Sehingga, saya minta tolong sama keponaan mencetak ulang lagi KTP yang dicuri oknum pelaku kriminalitas itu. Alhamdulillah, KTP saya langsung jadi dicetak hari ini juga," aku Sellvi Handayani merupakan masyarakat berdomisi di Kelurahan Gunung Ibul (GI), Kecamatan Prabumulih Timur Kota Seinggok Sepemunyian.
"Oleh sebab, KTP itu kunci pertama kalau kita mau melakukan pelayanan. Kan, orang kali pertamanya pasti menanyakan dulu terkait soal ada dan tak adanya KTP itu," tambah wanita berjilbab 23 tahun seorang guru Pekerja Harian Lepas (PHL) di salah satu Sekolah Dasar (SD) kota tercinta ini dikonfirmasi terpisah. (Red)
Posting Komentar
0Komentar