LAHAT, BS.COM - Kejadian kendaraan roda empat atau lebih yang salah arah ketika hujan deras turun hingga mengakibatkan kendaraan tersebut terjebak, dan terapung di banjir mencapai 6 meter diarus Jalan Underpass Bawah Jalur Rel Kereta Api di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, tepatnya di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat mendapat perhatian serius Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lahat.
"Sebenarnya sebelum sering ada kejadian mobil terjebak dalam banjir di jalan underpass itu pihak kita telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dengan memberikan rambu-rambu lalulintas atau tanda jalan tersebut tidak boleh dilewati," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kadishub Kabupaten Lahat, Indaharmansyah, SP, MSi saat ditemui, Jumat (15/2/2019) pagi.Ditambahkannya, pihaknya sengaja menutup akses underpass dengan melakukan tindakan pencegahan tersebut, dan tak bisa berbuat banyak lantaran proyek underpass yang dibangun sejak 2015 menelan dana hampir 20 Milyar itu belum diserahterimakan oleh pihak Kementrian Perhubungan RI selaku penanggung jawab pekerjaan ke Dishub Lahat.
Namun, lanjutnya, kendala yang sering dihadapi ketika acap kali dipasang rambu dan papan olang tersebut dilepas oleh orang tak bertanggung jawab sehingga akses jalan kembali terbuka.
Indaharmansyah mengharap kepada pengemudi roda empat/ lebih, yang belum mengetahui akses underpass tergenang air tersebut.
"Dihimbau buat berhati-hati dengan memperlambat laju kendaraan," pesannya.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumlnya, hujan deras yang menguyur sejak sore sampai tengah malam Senin (11/2/2019) di Kota Lahat terpantau media ini mengakibatkan banjir besar mencapai 4 Meter di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera Bawah Jembatan Underpass Rel Kereta Api, tepatnya di Desa Ulak Lebar Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi Jalinteng banjir besar kemungkinan minimnya informasi bagi pengendara, sehingga sekira pukul 20.00 WIB sebuah kendaraan roda empat minibus merek Daihatsu Xenia Silver Nomor Polisi (Nopol) B 2256 TKP terjebak hingga terperosok, dan mengapung dalam banjir tersebut.
Melihat kejadian itu, warga sekitar turut membantu dan selang waktu yang tak lama kedatangan warga makin banyak hingga minibus bisa ditarik tali tambang oleh mobil warga untuk bisa diselamatkan sampai ke darat menggunakan secara gotong royong.
Setelah berhasil dievakuasi warga ke darat, minibus di parkirkan dalam halaman rumah warga dan pengemudi serta tiga penumpang yang ada di minibus dalam keadaan selamat, namun kecemasaan masih menyelimuti yang tampak dari raut wajah keempatnya saat ditenangkan warga dengan bercerita asal mula kejadian.
Dihadapan media dan warga, pengemudi mengaku bernama Armen Idrus Bin Idrus usia (42) pekerjaan wiraswasta dan beralamat yang sama dengan tiga penumpang lainnya. Yakni di Jorong Gandu Paningahan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Baraf Dafri FR)
Posting Komentar
0Komentar