Lampu jalan yang dinilai warga Jalan Tjk Islamic Center Desa Kepur dan Desa Muara Lawai Kabupaten Muara Enim dinilai sering mati.
MUARA ENIM, BS.COM - masyarakat Desa Kepur dan Muara Lawai mengeluh atas kurangnya penerangan lampu di Jalan Tjk Agus Kemas Islamic Center, maupun Muara Lawai Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Keluhan tersebut diakui Ketua RT 02 Desa Muara Lawai, Kecamatan kota Muara Enim, Khairlani (50) dengan nada kesal menuding Pemerintah Kabupaten Muara Enim di duga mendukung aksi kejahatan, hal ini di sampaikan kepadanya berkenaan dengan padamnya sebagian lampu jalan antara Jembatan Desa Kepur sampai Sungai Tebu Desa Muara lawai, khususnya di depan Perumahan Graha Bumi Enim.
Menurut Khairlani, anehnya di depan rumah bersalin tidak jauh dari lokasi Perumahan Graha Bumi Enim tidak pernah padam. Tentunya hal inilah yang membuat para begal memiliki kesempatan melakukan tindak kejahatan karena adanya kesempatan.
“Nah, inikan perumahan tempat lalu lalang warga aktivitas ke pasar dan lainnya, pulang pakai motor lampu padam apalagi musim hujan, bayangkan jika yang lewat anak perempuan tentu kami sangat was- was," ujarnya dengan nada kesal berapa hari lalu kepada Berantassumsel seraya mempertanyakan kemana dana perawatan lampu jalan tersebut, yang selalu dibayar oleh masyarakat.
“Saya akan bawa permasalahan ini ke ranah hukum, silahkan pecat saya sebagai ketua RT 2 jika ada yang tidak senang, ini kepentingan masyarakat banyak,” ungkapnya berapi-api.
Senada dijelaskan Ruslan (43) warga Desa Kepur lainnya. Pada Senin, (4/2/2019) kepada awak media kerusakan lampu tersebut sering diperbaiki. Tetapi tak lama kemudian lampunya rusak lagi.
“Kalau bisa kata Ruslan, seharusnya dari dinas yang terkait untuk di awasi waktu perbaikan. Itu hal dinilai cukup beralasan, karena diduga pada saat perbaikan kurangnya pengawasan. Apalagi di Jalan Islamic Center ini dianggap rawan kejahatan, dan juga terlebih disini merupakan lingkungan kantor pemerintah desa,” tambahnya pria tersebut. (Junaidi)
Posting Komentar
0Komentar