PALEMBANG, BS.COM - Gubernur Sumsel, H Herman Deru menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Tahun Buku 2018 di Kantor Utama Jakabaring, Senin (25/3) pagi. Kepada jajaran direksi, mantan Bupati OKU Timur itu meminta agar bank pelat merah ini lebih berani bersaing meningkatkan layanan pada nasabah.
Menurutnya, BSB harus lebih meningkatkan layanan-layanan berbasis digital agar mampu bersaing dengan bank daerah lain yang kini gencar masuk ke Sumsel khususnya Palembang.
Sementara itu dari hasil RUPS mantan Bupati OKU Timur tersebut mengakui bahwa ada peningkatan kinerja yang dilakukan BSB. Sehingga berdampak pada keuntungan dan pembagian dividen kepada kabupaten dan kota sebagai pemegang saham. Peningkatan itu terjadi pada aset sekitar 16 persen dengan total aset mendekati Rp 26 Triliun.
"Kalau dia bisa lebih lagi BSB bisa naik kepapan atas. Makanya saya minta bank ini lebih berani bersaing meningkatkan layanannya. Lihat saja sekarang bank-bank daerah lain banyak masuk kesini. Jadi kita harus lebih agresif lagi," jelasnya.
Saat ini dikatakannya BSB masuk dalam penilaian OJK dan berada pada kategori 2 yang sehat. Capaian itu menurutnya tidak mudah dan harus melalui proses penunjang, misalnya modal, SDM dan kepatuhan manajemen juga ada peningkatan produk dan layanan digital.
"Saya sebagai gubernur dan pemegang saham pengendali mengapresiasi kinerja Bank Sumsel karena keuntungan sudah lumayan besar. Untuk luar biasa saya kira belum," tambahnya.
Saat ini BSB masih memerlukan banyak penambahan-penambahan lagi, seperti laganan ATM, Capem dan pelayanan yang berkaitan dengan digital termasuk laku pandai. Laku Pandai ini dijelaskannya pemberian kemudahan bagi masyarakat terutama yang dipelosok-pelosok dengan layanan yang pakai android sehingga terbiasa bertransaksi non tunai.
Selain membahas kinerja, pada RUPS itu lanjut Herman Deru muncul juga usulan dari Gubernur Bangka untuk penambahan komisaris independet yang mewakili Bangka. Serta pembentukan Korwil setara Kanwil di Sumsel untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dengan transaksi tertentu.
"Di kantor ini nanti mereka berkewenangan memberikan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang memadai sehingga tidak perlu lagi orang Bangka datang jauh-jauh ke Palembang. Ini juga suatu kemudahan dan bagus untuk kebaikan bank agar semakin profesional. Korwil itu nanti akan membawahi 7-8 cabang agar lebih agresif," paparnya.
Sementara itu mengenai posisi Dirut BSB yang saat ini masih dalam tahapan di OJK menurut Herman Deru tak masalah. Karena ada pejabat teknis yang berkewenangan. Untuk itu pula ia memastikan hal ini tak akan mempengaruhi kinerja BSB.
"Yang mengajukan ke OJK ini kan se-Indonesia jadi banyak. Kita tunggu saja OJK, kalau saya ingin secepatnya," ujar HD.
Sementara itu Corporate Secretary BSB Faisol Sinin menjelaskan bahwa kinerja BSB 2018 tercatat mengalami peningkatan sehingga BSB bisa membagikan dividen senilai Rp 164 Miliar. Pembagian Dividen Rp 164 miliat YoY tumbuh 9,50 persen dari Tahun 2017 Rp 149,83 Miliar. Sedangkan Laba tahun 2018 Rp 448 Miliar YoY tumbuh 9 persen dibanding 2017 sebesar Rp 411 Miliar.
"Untuk kinerja selama 2018, BSB mengalami peningkatan atau pertumbuhan yang cukup baik dibeberapa sektor yakni Aset YoY tumbuh 15,93 persen dibanding 2017 Rp 22,14 Triliun menjadi Rp 25,67 Triliun," jelasnya.
Selanjutnya Kredit YoY tumbuh 6,83 persen dsri 2017 sebesar Rp 13,56 Triliun menjadi Rp 16,22 Triliun 2018. Serta Dana Pihak Ketiga (DPK) YoY tumbuh 16,77 persen dari Tahun 2017 Rp 17,17 Triliun menjadi Rp 20,05 persen.
RUPS ini tampak dihadiri sejumlah bupati dan walikota se-Sumsel di antaranya, Walikota Prabumulih Ridho Yahya, Bupati Banyuasin Askolani, serta Bupati OKU Timur Kholid Mawardi. (Rill/Red)
Posting Komentar
0Komentar