Warga Sukaraja Serbu Buah Musiman

Berantas Sumsel
By -
0

//Omset Para Pedagang  Duku Meningkat

MURATARA, BS.COM - Meskipun Buah Duku atau musiman ini di daerah lain kini telah berakhir. Namun,  sebaliknya tidak seperti terjadi di sejumlah daerah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan.

Justru sejumlah daerah tersebar di Kabupaten Muratara tersebut seperti Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya para petani sekarang baru menjual buah duku hasil kebun milik mereka.
"Sekarang duku sedang banjir. Mereka (pembeli, red) bukan hanya berasal dari desa kita saja, tak terkecuali mereka juga datang dari berbagai daerah lainnya," ungkap Amer Gondrong (38), salah satu Tauke Duku Desa Sukaraja ketika dibincangi Berantassumsel, Jumat (29/3/2019).

Dengan banyaknya para pembeli tersebut yang datang, diakui Amer Gondrong, sehingga ia tak kesulitan lagi dalam menjual atau memasarkan dagangannya.
"Dimana duku yang saya jual mencapai 10 ton dan dengan penghasilan/ omset 95 ribu perharinya," ungkap pria tersebut duku yang dijualkan tersebut diambil langsung dari petani.

Tak jauh berbeda diungkapkan Akadir (57) pedangang/petani duku lainnya. Sehari dirinya menghabiskan omset dagangan sekitar 15 ton perharinya. Dan, sementara kalau dijual eceran kisaran, yakni Rp 8 hingga 9 ribu perkilogram (Kg)-nya.
"Alhamdulillah lumayan juga rezeki tahunan yang datang dari Tuhan Yang Maha Esa (YME) ini. Cukuplah buat memenuhi kebutuhan rumah tangga kita sehari-hari, apalagi komoditas karet saat ini anjlok harganya," terangnya pria tersebut.

Terlebih buah duku musiman yang dijual para pedagang tengah banjir di Desa Sukaraja merupakan sudah terjadi sejak berapa tahun lalu. Hal ini, ungkap Hendri, SH sudah sepatutnya disyukuri pedagang atau pun warga di desa berada dibawah pimpinannya.
"Apalagi warga-warga kita ini mulai dari anak-anak, bapak dan ibu-ibu dinilai begitu semangat memanen buah duku miliknya itu. Saya selaku kepala desa (kades) senang melihat mereka," tambahnya pria tersebut dikonfirmasi yang juga sekaligus melihat langsung para pedagang menjual dagangan mereka.

Menurutnya, lanjut kades sesuai dengan pepatah "Apa yang kita tanam, maka kita sendirilah yang memetik hasilnya nanti".
"Jadi semangat dan sukses selalu lah para pedagang duku kami. Seseran hasil penjual duku ini, lumayan juga bisa menutupi perekonomian para petani duku akibat harga karet dipasaran terus-terusan merosot sampai sekarang," tukasnya orang nomor satu Desa Sukaraja itu. (Aryanto)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)