Terungkap, Pegawai dan Dana CSR PLTU Keban Agung Hanya Diberi Janji

Berantas Sumsel
By -
0

// Pesangon Karyawan Tak Kunjung Ditepati Perusahaan

LAHAT, BS.COM  - Warga Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat merasa kesal bahkan sangat kesal kepada amanajemen Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Keban Agung, yakni PT Priamanaya Energi (PE) dan PT Dizamarta.

Terbukti, berdasarkan data media online ini berapa kali ratusan Warga Desa Kebur yang menjadi pegawai Manajemen PLTU Keban Agung tersebut menggelar aksi di lokasi perusahaan dalam desanya hingga hari ini, Selasa, (26/3/2019) menggelar demo di Halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat.

Pantauan media ini, kedatangan ratusan warga itu menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua sekitar pukul 13.30 WIB. Sesampai di Halaman Pemkab Lahat, Tomi selaku Koordinator Aksi (Korak) langsung berorasi dan menyuarakan dengan lantang meminta agar Bupati Lahat Cik Ujang,  SH mendengar dan menyelesaikan masalah yang dialami warganya.

Selanjutnya, masih orasi Tomi yang dikuti semangat ratusan warga Desa Kebur ini, menuntut kejelasan soal pesangon dan sudah dijanjikan PT Dizamatra anak perusahaan PT PE. Tak hanya itu, selama belasan tahun beroperasi PT PE tidak pernah memberikan CSR kepada masyarakat.
"Apabila tidak ada kejelasan dari Pemkab Lahat, maka kami akan melakukan aksi besar- besaran dan menutup alias memblokade akses jalan PT PE. Karena, perusahaan ini hanya memberikan janji-janji saja, dan tidak pernah ada realisasinya. Jadi, aksi kami tidak akan berhenti apabila uang pesangon tak kunjung dibayar oleh perusahaan," ancam Tomi yang dikuti yel-yel semarak massa.

Selain itu, lanjut Tomi, karyawan banyak diberhentikan (PHK) dengan cara sepihak. Maka pihaknya berharap agar permasalahan dapat ditengahi oleh Bupati Lahat dan jajajaranya karena ini Bumi Seganti Setungguan milik Bupati dan masyarakat Kabupaten Lahat.

Tak lama kemudian dari suara ratusan masyarakat tersebut, Bupati Lahat Cik Ujang SH berjalan kaki dari Pendopoan  didampingi pengacara kondang Rusdi Hartono Somad SH, Kasat Pol-PP Herry Alkafi, MSi dan para ajundan serta didampingi empat Perwira Polres Lahat, Kabag Ops, Kasat Intelkam, Kasat Sabara, dan Kanit Provost Polres Lahat dan dijaga ketat oleh anggota Polres dan Polsek Merapi, Lahat.

Dikerumunan ratusan massa, bupati menegaskan, kesiapannya membuat janji kepada massa akan melakukan mediasi terkait persoalan yang tak kunjung selesai ini.
"Insyaallah, segera mungkin kami panggil pihak manajemen PLTU Keban Agung guna membahas permasalahan yang dialami warga untuk mencari jalan keluarnya demi keadalian sesuai dengam aturan," janji Cik Ujang.

Selepas bersuara di hadapan pendemo termasuk meminta daftar serta bukti dari permasalahan yang ada, bupati yang baru beberapa bulan menjabat itu langsung memanggil perwakilan aksi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Saya minta lima orang perwakilan warga untuk ke kantor, guna kita bahas persoalan baik pesangon, gaji dan soal PHK sepihak. Ayo.!!!! kita bahas masalah ini dengan kepala dingin, jangan sampai terbawa emosi," ajak Bupati Lahat dengan logat kental nada Lahat penuh semangat.

Sementara, sebelumnya, informasi yang berhasil dikumpul media online ini, aksi yang dilakukan ratusan warga Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, sebagai bentuk protes mereka terhadap PT Dizamatra anak perusahaan PT PE yang selama ini, dinilai sudah bergerak belasan tahun tapi tidak menggeluarkan CSR terhadap masyarakat yang ada.

Tak hanya itu, informasi jg mengungkap perusahaan tersebut sering melakukan PHK secara sepihak, dan terkesan perusahaan berat untuk membayar pesangon para karyawan. (Baraf Dafri FR)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)