HMI Desak Usut Pungli, Sekda Diberi Waktu Tiga Hari

MUSI RAWAS, BS.COM - Kantor Bupati Musi Rawas didatangi puluhan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Musi Rawas dab Lubuk Linggau. 

Kedatangan HMI dikawal ketat oleh pihak Kepolisian Musi Rawas dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP).

Dimanq HMI mendesak bupati untuk segera menindaklanjuti kasus dugaan pungutan liar (pungli) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Rawas (MURA) yang sudah menjadi konsumsi publik ke aparat penegak hukum (APH), Senin, (1/4) kemarin.

Kedatangan puluhan HMI ini disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) MURA EC Priskodesi didampingi pihak Polres Mura, Asisten III dan Rifa’i Kabid GTK Disdik Mura.

Didalam dialog bersama tersebut menurut sekretari HMI Herman selaku kordinator aksi menyampaikan desakan agar Sekda MURA segera menindaklanjuti dugaan pungli yang dilakukan oknum Disdik MURA ke APH.

Menanggapi desakan HMI, Sekda MURA, EC Priskodesi mengatakan dirinya baru mendengar adanya berita pungli di Disdik MURA dan belum bisa memberi tanggapan lebih jauh.
“Saya baru dengar berita pungli itu hari ini, jadi mesti dipelajari dulu jangan mendesak. Kalau kalian punya bukti laporkan saja kepenegak hukum,” kata Priskodesi.

Sementara pihak HMI, Herman sedikit emosi menanggapi apa yang disampaikan Sekda MURA. Selaku pejabat yang membantu Kepala Daerah dalam hal ini Bupati Musi Rawas, Sekda adalah pejabat internal daerah, mana mungkin tidak mengetahui persoalan yang sudah menjadi konsumsi publik.
“Permintaan Sekda meminta “HMI menunjukkan alat bukti” ini kami anggap Sekda tidak menunjukkan etika untuk menyelesaikan kasus dugaan pungli yang terjadi di Dinas Pendidikan itu,” bantahnya.

Tegas Herman, HMI memberi waktu kepada Sekda dalam waktu 3 hari untuk segera menindak lanjuti dugaan pungli yang dilakukan oknum Disdik. Jika tidak dipenuhi maka HMI akan mengerahkan massa lebih banyak menggeruduk Kantor Bupati dan mendesak bupati untuk menyelesaikan kasus yang sudah mencoreng nama baik Kabupaten Musi Rawas," tegasnya. (Red)