PRABUMULIH, BS.COM – Dinilai arogan dan tanpa mengajak musyawarah masyarakat, pemecatan Ketua RW 01 Sukanto oleh Lurah Gunung Ibul, Danal Safri membuat masyarakat RW 01 gerah, dan mendatangi kantor Kelurahan, yang terletak di Jalan Sumatera, Gunung Ibul (GI), Kecamatan Prabumulih Timur, Senin, (08/04/2019) sore kemarin sekitar pukul 14.00 WIB.
Puluhan warga ini memertanyakan dan menuntut lurah, yang baru beberapa minggu dilantik untuk menjelaskan alasannya memecat Ketua RW 01 yang dipilih dan selama ini disukai masyarakat.
“Pemecatannya dinilai sepihak karena memecat Ketua RW 01 yang dipilih masyarakat, tanpa melakukan kompromi terlebih dahulu,” ungkap Gede, salah satu warga ketika dibincangi di sela-sela mengikuti aksi protes.
Menurut dia, semestinya yang bisa menilai bagus atau tidaknya seorang RW itu adalah masyarakat bukan sebaliknya lurah. Apalagi Ketua RW 01 yang dipecat sepihak, proses pengangkatannya melalui pemilihan oleh masyarakat dan dinilai memiliki rekam jejak bagus dan memahami kondisi adat istiadat Gunung Ibul.
“Yang melihat RW, kita warga Gunung Ibul khususnya RW 01, bukan lurah. Jadi kami paham betul dengan RW kami, tidak ada masalah, kok dipecat, asal sebelumnya ada pemberitahuan terlebih dahulu, ini tidak ada sama sekali, tiba-tiba langsung mainn pecat saja,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Mudin, salah satu warga RW 01. Menurutnya, warga mendatangi kantor Lurah Gunung Ibul untuk mempertanyakan alasan dan kesalahan Ketua RW 01, sehingga sampai dipecat.
“Kami datang rame-rame ke kelurahan Gunung Ibul ini untuk mempertanyakan, ada kesalahan apa RW kami ini, kalau ada tolong beberkan. Karena sepengatahuan kami, selaku warga beliau orangnya baik dan cinta betul dengan warganya,” tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya bersama warga yang lain juga mengaku bingung atas proses pemecatan yang dilakukan Lurah Gunung Ibul, yang notabene dinilai masyarakat baru menjabat sekitar 2 minggu tetapi sudah melakukan pemecatan Ketua RW 01, tanpa ada pemberitahuan dan musyawarah dengan masyarakat.
“Jumlah warga yang protes ada 297 orang, kalau mau dihadirkan semuanya pasti rame. Tapi kita tidak mau seperti itu, kesannya seperti preman saja. Kami Cuma heran saja kok, kalau RW yang bagus dan dekat dengan warganya, tiba-tiba diberhentikan secara sepihak, binggung kita selaku warga, ada apa ini?,” keluhnya.
Dia pun menjelaskan, semenjak Ketua RW 01 Bustomi menjabat, kondisi wilayah RW 01 sekarang aman. Poskamling dibangun dan jaga malam ada, gotong royong sering dilakukan.
“Kalau dibanding sebelumnya tidak ada, malah tanah adat dihibahkan tanpa sepengetahuan masyarakat,” ungkapnya kakek yang sudah memiliki lima orang cucu ini.
Dia menambahkan, semenjak wilayah Gunung Ibul diperintah oleh jaman kerio belum pernah terjadi selisih paham dan berani menghibahkan tanah adat.
“Kami hidup dari zaman kerio, dak pernah selisi paham, tanah adat tidak diibahkan. RW yang kita nilai bagus kok diganti, ada apa dengan pemerintah sekarang ini, khususnya Lurah Gunung Ibul,” imbuhya.
Pantauan di lapangan puluhan warga terlihat berkonvoi menggunakan beragam kendaraan sepeda motor mendatangi kantor Lurah Gunung Ibul. Namun sayang, hingga kedatangan warga pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.30 sore, orang yang dituju tak kunjung muncul.
Berdasarkan keterangan salah satu staf Kelurahan Gunung Ibul, lurahnya sedang ada kegiatan dinas diluar menghadiri acara pembagian bantuan dana operasional RT/RW di Pendopoan Rumah Dinas Walikota Prabumulih. (Red)
Posting Komentar
0Komentar