MURATARA, BS.COM – Seorang pria berinisial AG (35), Warga Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan instensif oleh tim medis, Kamis (2/5).
Korban sempat dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karang Jaya terlebih dahulu sebelum dirujuk ke rumah sakit dr Sobirin Lubuk Linggau karena mengalami luka bacok di berapa bagian tubuhnya.
Korban pembacokan mengalami luka yang cukup serius di bagian punggung dan tangan kirinya. Dia diduga dibacok oleh teman sejawatnya yang berprofesi sebagai tukang penarik kayu.
Pihak kepolisian setempat saat dikonfirmasi Harian Silampari membenarkan adanya warga Desa Sukaraja yang menjadi korban pembacokan oleh warga yang sama berinisial AM (32) tersebut.
“Untuk motifnya kita belum tahu, karena korban masih dirawat di rumah sakit, namun pihak keluarganya sudah melapor,” kata Kapolsek Karang Jaya, Iptu Tahi Samosir ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan terkait kasus tersebut.
“Kalau orangnya sudah tahu, namun kasus ini masih dalam penyelidikan,” tambahnya.
Sementara Kadus VI Desa Sukaraja, Heriyansyah juga membenarkan adanya kejadian pembacokan di daerahnya. Hal itu terjadi pada pagi hari saat pelaku dan korban hendak berangkat bekerja.
“Kejadiannya sekitar jam 8 pagi, saya kurang tahu persis seperti apa, yang jelas korbannya luka di belakang dan di tangan, sekarang dia dirawat di rumah sakit Lubuk Linggau,” katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun kejadian pembacokan tersebut karena dipicu oleh kemarahan pelaku yang merasa tidak senang setelah terminum air kencing korban yang tercampur dalam bos air minum milik pelaku.
“Informasinya, si pelaku dan korban ini sama-sama tukang tarik kayu, jadi sehari sebelumnya mereka rebutan narik. Karena korban ini kalah saingan, jadi tidak narik, akhirnya korban mengencingi air minum milik pelaku yang ada di dalam bos yang merupakan bekal minum pelaku dari rumah,” cerita meminta namanya enggan disebutkan.
Dilanjutkan, keesokan harinya atau hari kejadian, korban menanyakan kepada pelaku tentang apa rasanya setelah meminum air dalam bos yang telah tercampur dengan air kencing.
“Nah, pagi kejadian tadi (kemarin) si korban ini bertanya kepada pelaku, apo rasonyo minum kemarin, minum kau sudah aku kencingi,” ungkap narasumber menirukan perkataan korban.
Mendengar kata tersebut, pelaku sontak marah dan langsung mengambil sebilah parang milik warga di sekitar lokasi kejadian, lalu membacok korban. Setalah membacok, pelaku langsung pergi, sedangkan korban dibawa oleh warga ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. (Harian Silampari/Red)
Posting Komentar
0Komentar