PALEMBANG, BS.COM - Saat mulai gencar mempromosikan pempek sebagai salah satu wisata kuliner yang berhasil masuk empat besar ne kraf, apakah kenaikan harga cabai memengaruhi industri kuliner di Palembang? Hal itu membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Palembang, Ir, KM Isnaini Madani semakin gelisah ketika dicecar pertanyaan oleh wartawan media ini.
Isnaini berharap, kenaikan harga cabai tidak mengganggu kreativitas industri pempek, khususnya dalam pembuatan cuka. Apalagi, Palembang mewakili subsektor kuliner se-Indonesia. Menurutnya, semua harus tetap menjaga penghargaan itu.
“Apa pun yang terjadi, tetap berkreasi. Kalau kenaikan harga barang (komoditas cabai) itu hal yang biasa. Artinya, pengaruh itu ada tapi jangan sampai memengaruhi kreativitas yang sudah diperoleh dalam bentuk penghargaan sebagai kota kreatif se-Indonesia 2019,” tutupnya.
Diwartakan, Pemkot Palembang masuk dalam penilaian empat besar kota kreatif saat penilaian Badan Ekonomi Kreatif (Be Kraf) di Hotel Alila Jakarta pada18 Juni lalu. Empat kabupaten-kota tersebut, terdiri dari Kabupaten Majalengka dan Kutai Kertanegara unggul di bidang seni pertunjukan, Kota Palembang pada sektor kuliner, dan Kota Malang unggul di sektor aplikasi dan pengembang permainan.
Dijelaskan Isnaini, setelah masuk empat besar, maka dianggap menang. “Subsektor kreatif itu ada 16. Salah satunya adalah kuliner. Nah, untuk kota Palembang, sektor yang bisa diandalkan dan hasil uji petik Badan Ekonomi Kreatif itu adalah kuliner yang paling menonjol. Jadi yang paling bisa dijual (Palembang) itu kulinernya, terutama pempek,” ungkapnya.
Dijelaskannya, salah satu alasan Pemkot Palembang berambisi masuk empat besar karena keuntungannya yang dinilai sangat banyak, termasuk soal bantuan dana dan promosi dari Kementerian Pariwisata dan Be Kraf. Diketahui, bantuan yang diberikan tersebut bermuara pada kontribusi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, dan membantu kinerja ekspor.
Dikaitkan kembali antara promosi pempek dan kenaikan harga cabai, Isnaini tidak mengetahui seberapa besar pengaruh harga cabai dengan cuka pempek.
“Iya ada pengaruhnya. Seberapa besar, kami tidak tahu. Kalau soal itu harga saya tidak bisa ngomong karena bukan wilayah saya. Kalau secara logika saja, pasti ada hubungan. Karena orang membuat cuka itukan salah satunya bahan dari cabai,” jelasnya seraya menegaskan jika hal itu adalah tebakan dirinya saja.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Selatan (Sumsel), Yustianus mengatakan, kenaikan cabai akan berpengaruh pada sektor kuliner khususnya di Palembang, Yustianus secara tidak langsung mengiyakan hal itu.
“Oh, untuk cuka (pempek) itu ya. Tapi ini kan tidak berlangsung lama juga. Tapi tetap akan kami upayakan,” akunya pria tersebut. (Red)
Posting Komentar
0Komentar