Pindah Rumah Baru, Pasutri Cukup Bawa Baju Saja

Berantas Sumsel
By -
0

PALI, BS.COM - Jamudin topa (45) dan istrinya Santi (25) kini dilandung kebahagian. Pasalnya, pasang suami istri (Pasutri) itu tinggal di rumah tak layak huni milik tetangganya itu, saat ini bisa menempati rumah layak huni.

Bukan hanya itu, begitu juga beberapa perabotan rumah tangga miliknya mereka disediakan asal bantuan swadaya warga Desa Babat, Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan.

Sebelumnya, rumah petani itu sempat menjadi sorotan media di Bumi Serepat Serasan. Karena rumahnya tak layak huni, bangunan terbuat dari papan dan bambu itu reot dan nyaris roboh.

Namun, dengan sigap, Kepala Desa Babat Arka Nurawi berinisiatif mengajak warga desa untuk bergotong royong mengumpulkan sumbangan guna memperbaiki atau membuat rumah baru milik pasutri tersebut.

Dari pantauan rumah Topa dibangunkan sudah mencapai 99 persen usai dan begitu juga pun sebaliknya perapian bangunan lainnya.

Diperkirakan pasangan Topa pindah rumah, Senin, 18 Juni nanti. Hanya saja, rumah baru Topa yang dibangun warga berbeda lokasi dengan rumah sebelumnya. Hal itu, lantaran lahan yang diatasnya rumah yang ditumpangi Topa akan dijual pemiliknya.

Iin (35) dan Jamudin mengaku sudah bertetangga dengan mereka sudah sekitar 3 tahun. Mereka sedikit kaget, dan ikut senang mendengar bahwa pasangan suami istri yang dia kenal tersebut akan pindah dan tinggal di rumah baru.
“Awalnya kaget karena Jamudin bakal pindah, kan kami sudah lama tetangga. Tapi senang juga, karena sekarang mereka sudah punya rumah yang layak untuk dihuni,” tutur Iin.

Diakui Iin berapa hari kedepan mereka bakal pindah kesana, mereka hanya perlu memindahkan baju saja. Sebab perabotan rumah milik mereka juga sudah dibelikan oleh warga dengan yang baru.

Diceritakan Iin berdasarkan informasi dari Kepala Desa Babat (Kades) saat mau dibedah atau di renovasi rumah Jamudin terdapat permasalahan lantaran tanah yang dia tumpanginya itu akan dijual oleh pemiliknya. Jadi kalau direnovasi disana percuma saja, karena yang punya tanah tidak mengizinkan lagi lantaran tanah tersebut akan dijual. Oleh sebab itulah disediakan lahan baru milik warga yang bersimpati.
“Sebelumnya Kepala Desa Babat sudah menanyakan soal kejelasan tanah tersebut terlebih dahulu, sebelum merenovasi rumah Jamudin. Tapi kata yang punya tanah, tanahnya akan dijual. Oleh sebab itu sekarang rumah Jamudin dipindahkan di lahan baru yang di sediakan warga sini,” ungkap Iin.

Diberitakan sebelumnya, Pasutri Jamudin Topa dan Santi tinggal di rumah yang nyaris robo. Dimana pasangan suami istri ini memilih bertahan disana karena tidak punya tempat tinggal dan hunian yang layak.
“Saya tinggal di sini sudah 3 tahun, sebelumnyo berpindah-pindah kan kita orang tak punya. Saya dan istri sudah menikah 10 tahun lalu,” kata Topa.

Kepala Desa Babat Arka Nurawi membenarkan hal tersebut, kalau memang benar Desa Babat ada lrogram swadaya masyarakat untuk memperbaiki rumah nenek Sainima dan rumah-rumah tak layak huni lainnya sangat diharapkan.
“Jadi nanti kita akan kumpulkan dana dari swadaya masyarakat, dan dana tersebut akan di alokasikan untuk renovasi rumah nenek Sainima dan rumah satu lagi Jamudin Topa dan istrinya,” terang Arka.

Menurutnya pasanga suami istri ini juga layak menerima bantuan. Karena sepasang suami istri tinggal di rumah yang tidak layak lagi dan hampir roboh. Sedangkan pasangan suami istri ini bisa dikatakan mengalami keterbelakngan mental jadi tidak mungkin bagi mereka untuk berpikir sendiri merenovasi rumah itu.
“Saya berinisiatif mengajak warga untuk bergotong royong mengumpulkan dana agar bisa merenovasi rumah-rumah tak layak huni ini,” ajak kades. (Red)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)