BNPB Kerahkan SDM Ratusan Petugas

Berantas Sumsel
By -
0

#Untuk Percepat Penanganan Pasca Halmahera Selatan

JAKARTA, BS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan ratusan personel. Baik itu tenaga atau petugas dan bantuan logistik, untuk percepatan penanganan pasca Gempa  M 7,2 di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Kepala BNPB Doni Monardo, Kamis (18/7/2019) pagi ini menuju ke Ternate dan selanjutnya menggunakan helikopter ke lokasi terdampak. Merespon kejadian ini, pemerintah daerah setempat, BNPB, dan pihak terkait terus melalukan upaya penanganan darurat bencana.

Kaji cepat masih berlangsung, khususnya ke wilayah desa yang belum terjangkau. Demikian juga distribusi logistik bantuan kepada warga terdampak. BNPB memobilisasi bantuan logistik dan peralatan dari Ternate menuju Sofifi dan berlanjut ke Saketa. Upaya penanganan selama masa tanggap darurat dibawah kendali pos komando.

Tim Reaksi Cepat BNPB melaporkan kendala di lapangan berupa ketersediaan BBM, akses dan jaringan komunikasi dibeberapa desa, tenaga medis dan trauma healing, dan alat angkut distribusi bantuan. Di sisi lain, kebutuhan mendesak selama keadaan darurat antara lain terpal, selimut, tikar, air minum, makanan siap saji, dan kidsware.
"Sementara itu, sebanyak 1,061 rumah mengalami rusak berat (RB) pasca gempa M 7,2 pada Minggu (14/7) lalu yang mengguncang Halmahera Selatan. Selain itu, sedikitnya 78 fasilitas umum (fasum) di kabupaten ini juga terdampak dengan kategori rusak berat," ungkap Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Kamis (18/7/2019).

Selanjutnya, Data BPBD Provinsi Maluku Utara  hingga 17 Juli 2019 kemarin mencatat rumah rusak berat sebanyak 1,061 unit, rusak sedang 1,412 unit, sedangkan fasum rusak RB 78 dan rusak ringan 39 unit.

Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan dengan 542 unit RB, Kepulauan Joronga 287, Gane Barat 203, Gane Timur Selatan 116, Bacan Timur Tengah 72, Bacan Timur Selatan 8, dan Bacan Timur 2.
"BPBD juga mencatat 73 desa di 11 kecamatan terdampak akibat gempa yang terjadi pada pukul 16.10 WIB tersebut. Tidak hanya kerusakan, tetapi juga korban meninggal dunia, luka-luka maupun pengungsian. Ke-11 kecamatan tadi adalah Bacan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Gane Barat Selatan, Gane Barat, Bacan Barat, Gane Barat Utara, Kepulauan Joronga dan Gane Timur Tengah. Hanya Kecamatan Bacan Barat yang teridentifikasi terdampak minor yaitu 3 unit fasum rusak berat," kata dia.

Bukan hanya itu, berdasarka data BPBD Provinsi Maluku Utara per 17 Juli 2019 mencatat 13,250 KK atau 53,076 jiwa mengungsi. Pengungsian tersebar di 10 kecamatan. Sementara itu, korban luka berat 32 orang dan luka ringan 97. Terkait dengan korban meninggal dunia (MD), sebelumnya diberitakan berjumlah 6 orang, BNPB telah melakukan konfirmasi dengan posko terhadap kepastian jumlah korban tersebut.
"Nah, hasil konfirmasi menjelaskan bahwa menyebutkan ada satu korban dengan dua nama yg berbeda," tegasnya. (Red)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)