SULAWESI TENGAH, BW.COM - Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah, Selasa (2/7/2019) mengadakan upacara simbolis untuk menandai dimulainya distribusi bantuan pertanian dan perikanan kepada petani, nelayan beserta keluarga mereka.
Adapun para keluarga yang menerima bantuan tersebut, yakni menjadi korban Gempa Bumi dan Tsunami September setahun lalu.
Bantuan pertanian diberikan kepada sebanyak 8 ribu petani di 132 desa asal 21 kecamatan. Input pertanian yang didistribusikan adalah termasuk 430 ton pupuk, 7 ton benih jagung, tomat, cabai rawit, dan 500 ribu meter mulsa plastik.
Bulan Juni lalu, FAO juga telah mendistribusikan bantuan tunai kepada sekitar 4 ribu rumah tangga di 175 desa berasal 22 kecamatan kepada ibu keluarga petani dan nelayan yang hamil, menyusui dan mempunyai anak dibawah 5 tahun
Dan begitu pun sebaliknya FAO dalam bulan ini, juga memberikan peralatan memancing termasuk jaring dan kotak pendingin buat sekitar 3 ribu keluarga nelayan.
“Adalah bagian dari mandat kami untuk memulihkan produksi pangan dan membangun kembali mata pencaharian petani dan nelayan di Palu, Sigi dan Donggala. Kami ingin memastikan bahwa petani dan nelayan di daerah yang terkena dampak dapat kembali hidup normal, ”kata Stephen Rudgard, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, dalam sambutannya pada upacara distribusi bantuan yang diadakan di Sigi tadi.
Progam FAO untuk memulihkan ketahanan pangan di Palu, Sigi dan Donggala yang bernilai USD 1 juta adalah bagian dari program yang dibiayai oleh Dana Tanggap Darurat Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (CERF) guna membantu pemerintah merespon gempa dan tsunami.
Program FAO dirancang untuk memulihkan produksi pangan dan meningkatkan mata pencaharian rumah tangga dan masyarakat rentan yang bergantung pada pertanian atau pun perikanan. Seleksi rumah tangga diselesaikan melalui kerjasama erat dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa.
Nono Rusono, perencana utama bappenas yang juga hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa lokasi bencana adalah fokus perhatian bappenas dalam pembangunan bappenas.
"Kita menilai bahwa kerjasama dengan mitra pembangunan seperti FAO akan mempercepat upaya rehabilitasi dan rekonstruksi terutama sektor untuk pangan dan pertanian," tambah pria tersebut. (Red)
Posting Komentar
0Komentar