Adapun alasan pihaknya belum mengetahui hal tersebut, lanjut Rishi begitu sapaan akrabnya, karena kejadian memalukan di luar proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Yang mana saat ini kampusnya libur semesteran genap.
"Dengan begitu, sudah jelas kita kesulitan untuk melacak seorang mahasiswa itu asal kampus ini/tidaknya," ungkapnya.
"Pihak kita sudah mengecek dugaan korban pemerkosaan itu melalui pegawai informasi teknologi (IT) diakun facebook (FB) atas nama Fitri, yang hangat diperbincangan masyarakat sekarang. Tapi kan, kita bingung Fitri yang mana. Karena nama Fitri itu kan banyak," imbuhnya.
Bukan hanya itu, pemberitaan yang sudah meluas dikalangan masyarakat yang diangkat berbagai media. Pihaknya pun sebaliknya, sampai sekarang belum dapat keterangan dari kepolisian.
"Buat memanggilkan pihak kampus, yang menyatakan korban ini benar merupakan mahasiswi kita," terangnya.
Guna jangan sampai terjadi simpang siur terkait soal ini. Dalam waktu dekat atau tepatnya masuk sekolah tahun ajaran baru pada 1 September mendatang.
"Kami mencoba cari tahu nama identitas korban itu. Jurusan apa dan mahasiswi semester berapa?. Nah, kalau memang kedapatan, kita berikan pembinaan/cari jalan terbaiknya demi menjaga nama baik kampus tercinta ini," tambahnya pria tersebut seraya mengatakan ketua kampus dan dosen sedang ke luar negeri Amerika Serikat guna study banding.
Dia menambahkan, kebanyakan orang bilang simpang-siur di kampusnya banyak terdapat mahasiswa yang dinilai nakal. Seperti sering bermain narkoba, dan ayam-ayam kampus alias mahasiswi hidung belang (maaf, red).
"Namun, apa bahasa semacam yang dibilangkan orang itu. Sejauh ini, belum terbukti soal fakta kebenaran hal itu oleh kami," kata dia.
"Apalagi setiap tahun ajaran baru maupun momen-momen tertentu. Mereka (mahasiswa, red) kami selalu diberikan siraman kerohanian keagamaan Islam, ceramah agama, misalnya. Selain itu, mayoritas mahasiswi perempuan kami pakai jilbab tanpa diperintahkan oleh kampus ini. Jadi takkan mungkin kita rasa hal memalukan ini bisa terjadi," bebernya lelaki tengah mengambil gelar dokter di Jakarta tersebut.
Selaku turut menjaga nama baik Kampus YPP di Kota Seinggok Sepemunyian. Mendesak pihak kampus buat mengecek kebenaran permasalahan yang mengemparkan warga kota ini.
"Memang sekarang sekolahan kita itu sedang libur. Kalau sudah masuk nanti. Ya, kami selaku warga mendesak pihak kampus selesaikan masalah yang mencorengkan nama baik itu. Bisa-bisa jadi ia (korban, red) ngaku-ngaku saja sekolah di kampus ini," pesan Yadi (50) salah satu warga Sukaraja dikonfirmasi terpisah, Sabtu (21/7/2019).
"Terlebih kampus ini sudah mulai maju dan dikenalkan masyarakat luas dengan berkat kualitas tenaga pendidik serta sarana-prasarana yang dimiliki," tukasnya. (Red)
Posting Komentar
0Komentar