MUARA ENIM, BS.COM - Keberadaan PT Trakindo di Muara Enim yang kini sudah ditempati sekitar sebulan lalu. Meskipun kantor baru perusahaan tersebut belum rampung seratus persen, namun karyawan sudah aktif bekerja.
Awi, salah satu warga saat dibincangi menjelaskan perusahaan yang berdomisili di Muara Enim Sumatera Selatan tentu disambut positif oleh masyarakat, khususnya warga Desa Kepur dan Dusun Muara Enim.
Dimana hal itu, yakni dengan tujuan bisa bekerja, baik skill atau non skill.
"Sehingga mengurangi beban keluarga dengan diterimanya diperusahaan khususnya PT Trakindo," ungkapnya.
Masih kata Awi, justru apa yang menjadi harapan hanya tinggal harapan. Ternyata perusahaan yang ditunggu-tunggu ternyata tidak seperti sebaliknya yang diinginkan masyarakat.
"Namun disini yang dijadikan persoalan, adalah proses transparan dari seleksi dari pegawai itu sendiri. Sehingga unsur nepotisme menjadi suatu hal yang masih dilakukan dan masih dominan dalam perekrutan karyawan sampai saat ini masih menjadi masalah. Hal ini out put dari hasil rekrutmen dengan metode nepotisme," tersebut.
Dia menambahkan, apakah berkualitas karyawan yang direkrut? atau apakah bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan kedepannya. Memang kalau dilihat dengan nepotisme ada hal yang bisa ditekan, yakni biaya perekrutan karyawan.
Terlebih, lewat jalur normal atau seleksi biasa akan banyak cost yang dikeluarkan. Mulai dari biaya rekrutmen, penyewaan assesor, atau pun biaya lain yang tentunya akan menguras anggaran perusahaan.
"Namun bila kita lihat lebih dalam dari segi etika. Tentu saja itu melanggar etika dan norma yang ada. Apalagi akan banyak pihak yang kecewa dengan sistem perekrutan tersebut," keluhnya pria tersebut.
Saat dikonfirmasi ke pihak perusahaan yang diterima langsung Ginting selaku Humas didampingi rekannya berbelit-belit alias cendrung tak sesuai fakta rekrutmen seleksi tenaga non skill cliening service, dan security Palembang yang tentukan di terima dan tidaknya.
Saat ditanya kebenaran keterangan rekrutmen tenaga non skill oleh awak media, Ginting tidak menjawab bahkan pergi meninggalkan ruangan tanpa alasan yang jelas. Dimana atas sikap yang dianggap meremehkan awak media, perusahaan setara nasional bahkan internasional dinilai tidak profesional khususnya hal perekrutan tenaga kerja di perusahaan tersebut. (Junaidi)
Posting Komentar
0Komentar