Pemindahan Ibukota ke Kalimantan Dapat Dukungan Tokoh Konstruksi Indonesia

Berantas Sumsel
By -
0

JAKARTA, BS.COM - Dewan Pengawas Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Bachtiar Ravenala Ujung yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Konstruksi dan Infrastruktur Indonesia (YAKIN), mendukung rencana Presiden Jokowi memindahkan Ibukota ke Kalimantan.

Menurutnya hal tersebut sudah tepat, karena sejak zaman Soekarno sudah digagas, sehingga bisa memudahkan untuk mengatur pemerintahan, ujarnya kepada media yang tergabung di IMO-Indonesia, Senin (26/08/2019) di Jakarta.

Bachtiar juga berharap bahwasanya gagasan tersebut kiranya dapat disegerakan. Pasalnya Kota Jakarta saat ini bebannya sudah berat, polusi dan kemacetan tercampur dengan Ibukota yang juga sebagai pusat bisnis.

Adapun pemindahan ibukota tersebut pernah dilakukan oleh beberapa negara lainnya, dan hal tersebut dapat membuat percepatan pembangunan dan penyerapan tenaga kerja, tentunya dengan sesuatu yang baru akan memberikan keuntungan kepada pemerintah untuk dapat membuat peta jalan yang lebih baik disegala sektor. "Dan hal tersebut tentu saja dapat membuat negara kita dapat bersaing dalam industri 4.0 dengan negara lainnya," paparnya.

Bachtiar juga menambahkan, LPJKN siap membantu membangun ibukota baru. Peran swasta juga harus dimaksimalkan, dilokasi pemindahan ibukota kementerian bisa satu cluster dengan perumahan karyawan. Hal tersebut bisa menjadi satu trobosan dalam birokrasi sekaligus menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan yang
sedang terjadi di jakarta saat ini.

Adapun pembangunan ibujota dan istana yang baru dapat juga dibangun dengan konsep berbasis wisata yang akan menjadi nilai tambah dalam berbagai aspek.

Pihaknya, yaitu LPJKN dan YAKIN berharap untuk infrastruktur TKDN harus diatas 40 persen. Semua bahan-bahan untuk membangun ibukota baru TKDN dari dalam negeri.

Sebagaimana disaksikan bersama dalam berbagai tayangan baik TV dan Media lainnya Menteri Bappenas mengatakan bahwa sumber pembangunan tersebut selain dari APBN juga bisa didukung swasta.
"Hal inii tentunya dapat menjadi peluang bagi industri konstruksi dan mitranya ( kontraktor -red ) dengan kualifikasi yang berjenjang untuk dapat turut berpartisipasi dalam membangun infrastruktuk tersebut," tukasnya. (Red)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)