Belum Dibayar, Bikin Guru Honorer di PALI Berpantun Dimedsos

Berantas Sumsel
By -
0

PALI, BS.COM - Uang transport yang diperuntukkan menunjang kinerja para guru honorer di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) Sumatera Selatan hingga kini diduga belum dibayarkan oleh Pemkab Pali.


Tak tanggung-tanggung, uang transport tersebut belum dibayar Pemkab PALI hingga diduga enam bulan lamanya. Hal ini didapat dari penuturan salah seorang Kepala sekolah yang minta namanya dirahasiakan.
“Sudah kira enam bulan belum dibayar. Memang ada perubahan kisaran besarnya yang semula hanya Rp 300 ribu per bulan berubah menjadi Rp 800 ribu per bulan,” ujarnya, Sabtu (12/10/19).

Dia mengatakan pada saat Rp 300 ribu per bulan pembayarannya lancar.
‘’Nah, entah kenapa saat uang tunjangan transport tersebut dinaikkan menjadi Rp 800 ribu per bulan bisa menjadi macet seperti ini. Mungkin lagi tidak ada anggaran. Karena belum disahkan dewan,” pikirnya positif.

Sementara itu, salah satu guru honorer SD yang juga dimintai keterangannya membenarkan jika uang transport bagi guru honorer tak kunjung dibayarkan. Namun, ada selisih jumlah bulan yang belum dicairkan oleh Pemkab PALI.
“Waktu bulan 1, 2, dan 3 Rp 350 ribu per bulan. Dan bulan 4, 5, dan 6 sudah Rp 800 ribu/bulan. Tapi bulan 7, 8, 9 dan 10 belum dibayarkan,” katanya.

Tak kunjungnya Pemkab Pali membayarkan uang transport bagi guru honorer tersebut, membuat beberapa guru honorer mengeluh. Keluhan tersebut terpantau dari media sosial Facebook. Bahkan ada yang melakukan sindiran halus dengan cara berpantun.
“Pergi ke arab naek haji,,
Idek lupe beli tasbi,,
Kasihan guru di PALI,,
Transport kami idek caer2 lagi…” tulisnya dalam pantun.

Sementara itu, pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten PALI yang membawahi leading sektor dunia pendidikan saat dimintai tanggapannya mengenai permasalahan tersebut oleh wartawan, (Minggu 13/10/19) belum memberikan tanggapannya. Sehingga, isu adanya kenaikan uang transport dari yang awalnya Rp 300 ribu per bulan naik menjadi Rp 800 ribu per bulan yang diduga menjadi biang keladi penyebab Pemkab PALI tak mampu membayar. Hingga kini masih menjadi teka-teki di publik Bumi Serepat Serasan. (Red)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)