PALEMBANG, BS.COM - Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menargetkan kontingen Sumsel juara pertama pada Porwil X Sumatera 2019 di Bengkulu, pada 3 hingga 9 November 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan Mawardi saat membuka dan memimpin rapat kesiapan kontingen Sumsel di Ruang Rapat Gubernur, Jumat (25/10).
Menurut mantan Bupati Ogan Ilir dua periode ini, target keluar sebagai juara umum itu dipatok menyusul fasilitas olahraga yang lengkap yang dimiliki Sumsel. Porwil itu sendiri akan diikuti sebanyak 10 provinsi.
“Malu kita kalau tidak juara karena fasilitas lengkap dan bagus. Jadi kesiapan ini harus serius. Saya ingin kita ketemu lagi rapat sekaligus memotivasi atlet yang akan bertanding,” jelas wagub.
Sebagai Chief Demission (CDM) yang ditunjuk untuk mengkoordinir kontingen, wagub mengatakan perlu memupuk tekad para atlet yang akan bertanding. Dengan demikian diharapkan prestasi Sumsel di porwil tak kalah kinclong seperti saat tampil di kepri maupun Bangka Belitung.
“Saya sebagai CDM tentu berharap Sumsel juara. Karena ada beban juga karena selama ini orang tahu Sumsel punya fasilitas olahragan. Nah, sebenarnya ini akan diuji tanggal 3 November nanti. Harapan saya fasilitas venue ini harus seiring prestasi atlet. Tekadkan kita harus juara 1,” pintanya.
Sebagai upaya lanjut Mawardi, Ia pun meminta KONI dan pihak terkait untuk mengumpulkan para atlet ini sebelum bertanding ke Bengkulu pada Sabtu (26/10) nanti.
“Kita kumpulkan dari semua cabor. Jangan sampai mereka ini dibiarkan begitu saja. Managernya juga kita kumpulkan dan kita motivasi. Ini penting agar atlet merasa diperhatikan bukan dilepas begitu saja. Bila perlu mereka akan diberikan reward,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Sumsel Drs, H Syamsu Ramel M, Kes mengatakan, apa yang ditargetkan wakil gubernur tersebut menjadi berat saat ini. Hal itu dipicu beberapa kebijakan yang cenderung merugikan Sumsel.
“Selama ini cabor pencak silat menyumbang banyak prestasi. Namun untuk tahun ini tidak dipertandingkan lagi. Selain itu di cabor renang juga banyak atlet kita yang pindah ke cabang senam jadi tidak boleh lagi,” jelasnya.
Selain cabor itu, beberapa nomor pertandingan juga dikurangi sehingga potensi medali Sumsel yang sebelumnya banyak pada cabor ini praktis berkurang.
Hadir dalam rapat tersebut yakni Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel Akhmad Najib, Pelaksana Tugas (PLT) Ketua KONI Sumsel Dhennie Zainal, Bupati PALI Heri Amalindo dan sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemprov Sumsel. (Red)
Posting Komentar
0Komentar