NEW YORK - Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB menghadiri Hari Kesadaran Tsunami Dunia (WTAD) 2019 di Markas PBB, New York, USA (5/11).
Deputi hadir mewakili Kepala BNPB yang mendapatkan undangan dari Perutusan Tetap RI untuk PBB (PTRI New York) sebagai salah satu pembicara dalam sesi diskusi panel. PTRI New York sendiri merupakan salah satu penyelenggara kegiatan tersebut bersama dengan beberapa perwakilan negara lainnya seperti Chile, Jepang, Maldives, Australia, Norwegia, Peru, serta UNDRR dan UNDP.
Disamping sesi diskusi panel, peringatan WTAD di New York terdiri dari 2 acara lainnya, yaitu dialog lintas generasi yang disiarkan langsung dilaman facebook UNDRR dan UN Web TV serta ditutup dengan resepsi di malam hari.
Sesi diskusi panel yang dibuka oleh Ms. Mami Mizutori (Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk PRB) sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan berbagi pembelajaran dalam pengurangan risiko tsunami, pembangunan rekonstruksi tangguh, serta integrasi tsunami dalam strategi pengurangan risko multi ancaman bencana dan sistem peringatan dini.
Pada kesempatan tersebut, Deputi menyampaikan paparan bertajuk “Prepare to be Safe: Indonesian Way to Deal with Tsunami” yang berisi pengalaman Indonesia dalam menghadapi tsunami yang disebabkan oleh tektonik dan nontektonik.
"Disamping itu juga disampaikan upaya-upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi tsunami," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, Kamis (7/11/2019).
"Juga termasuk diantaranya pemanfaatan data dan teknologi untuk inovasi InaRISK, pengembangan MHEWS, Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami, pendekatan PRB berbasis ekosistem (green belt dan coastal vegetation), pembangunan shelter evakuasi vertikal, pemasangan rambu dan papan informasi, serta pendekatan gerakan seperti Sekolah Laut dan Hari Kesiapsiagaan Bencana," tambahnya. (Red)
Posting Komentar
0Komentar