# Soal Kasus Diskualifikasi Atlet Cabor Takraw
PRABUMULIH, BS.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Palembang bakal menempuh jalur hukum, terkait kasus atlet cabang olahraga takraw yang tidak bisa ikutserta dalam pertandingan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII, yang dilaksanakan di Kota Prabumulih.
Langkah itu diungkapkan oleh Ketua Umum KONI Kota Palembang, Ir, Suparman Romans, saat menggelar jumpa pers di Rumah Makan Pondok Kelapa Kota Prabumulih, Minggu, (17/11).
Pria ini menilai pelanggaran yang dilakukan oleh Panitia besar (PB) Porprov di Prabumulih sangat prinsip dan telah menodai semangat para atlet dari Palembang. Karena hal tersebut tidak berdasar, pasalnya secara fakta tim atlet dari Kota Palembang sudah lulus verifikasi dan sudah memenuhi syarat untuk ikut bertanding.
“Tapi tiba tiba diputuskan sebelah pihak tanpa kompromi dan melibatkan tim KONI Palembang untuk tidak bisa ikut bertanding. Karena alasan inilah kami secepatkan akan menempuh jalur hukum,” jelasnya.
KONI Palembang merasa dizolimi atas keputusan PB di Kota Prabumulih yang mengedepankan arogansi dan melanggar hukum. Dan, bahkan keputusan tim dewan hakim hasil verifikasi tim putra dan putri dari Palembang, yang sudah siap untuk ikut bertanding juga dikangkangi.
“Kita tidak main-main mengenai permasalahan ini, kita akan menempuh jalur hukum atas SK panitia besar Porprov di Kota Prabumulih yang telah memutuskan bahwa tim Kota Palembang tidak bisa bertanding yang diputuskan hanya sebelah pihak,” kata dia seraya memperlihatkan copy SK-PB Poprorv ke-XII tahun ini.
“Tujuannya porprov ini adalah untuk meraih prestasi dan meningkatkan sumber daya manusia disetiap daerah yang ada di Sumatera Selamat. Namun dengan adanya upaya pihak lain untuk menjegal atlet Kota Palembang agar tidak ikut tanding ini, lebih baik ditiadakan saja poprorv ini,” keluhnya.
Diketahui dari sejarah pertandingan, atlet Palembang selalu menjadi juara umum untuk cabang takraw, karena setelah adanya pertandingan selalu mempersiapkan atlet sejak 6 bulan bahkan 8 bulan sebelum pertandingan. Selain itu, KONI dan Pemerintah Kota Palembang juga memberikan reward yang tidak sedikit untuk para atlet.
Hal sama diungkapkan oleh Agussalim, Wakil Ketua umum III KONI Kota Palembang yang mengurus pendaftaran atlet. Dirinya mengatakan membantah dengan fakta dan data, atlet sudah teridentifikasi dan sudah terverifikasi namun didiskualifikasi. (Red)
Posting Komentar
0Komentar