PRABUMULIH, BS.COM - Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Prabumulih Sumatera Selatan, yakni Rifki Baday SH, MKn mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya insiden kericuhan, Rabu kemarin (20/11/2019) dalam laga final Cabang Olahraga (Cabor) Sepak Bola antara Kabupaten PALI VS Musi Rawas pada pekan olahraga Provinsi (Porprov) ke-XII Sumsel di Kota Prabumulih.
“Kami sangat prihatin dan menyesalkan atas keributan dalam ajang pertandingan cabang olahraga seperti ini. Apalagi ini diajang Porprov XII Sumsel,” ungkap Rifki Badai, Kamis (21/11/2019).Ketua MPC PP Prabumulih ini mengatakan, pertandingan olahraga yang seharusnya menjunjung tinggi fair play dan semangat sportifitas, namun justru diwarnai keributan antara dua kesebelasan.
Dia menilai hal tersebut terjadi akibat rendahnya penghayatan nilai-nilai lancasila pada generasi muda. Menurutnya, pertandingan sepak bola yang menjunjung tinggi sportifitas seharusnya memberikan kebahagiaan dan kebanggaan.
“Terlepas apapun ini pertandingan bola, yang menjunjung tinggi sportifitas dan fair play yang pada saat itu disaksikan anak-anak, para pemuda-pemudi, perempuan banyak disana. Karena kita nonton olahraga itu senang,” jelasnya.
Pihaknya menyampaikan agar langkah antisipasi sebelum pelaksanaan pertandingan cabor dalam Porprov XII Sumsel di Kota Prabumulih kedepan, lanjut dia, harus dilakukan lebih matang. Sehingga, hal-hal seperti ini tidak terjadi kembali.
“Yang pertama, ini harus menjadi catatan penting bagi pihak pelaksana Porprov XII Sumsel Kota Prabumulih. Marilah kita ciptakan sejarah dan prestasi yg baik dalam porprov ini, terutama bagi tuan rumah,” pesannya.
Terpisah, Manajer Tim Sepak Bola Kabupaten PALI, Ihsanudin menuturkan keributan antara VS PALI dan Musi Rawas itu terjadi saat beberapa detik terakhir pada babak tambahan waktu yang dimulai oleh kiper pemain Tim Musi Rawas.
“Awalnya dimulai dari majunya kiper Mura yang membantu timnya di tendangan bebas. Tapi saat berada didalam kotak penalti, tahu-tahu kiper ini justru memukul salah satu pemain tim kita,” ungkapnya kepada wartawan.
Hal itulah, lanjutnya, yang memancing emosi pemain lainnya. Bahkan manager Tim Mura yakni Panca dan Official tim lainya juga ikut memukul pemain Tim PALI, sehingga kericuhan.
“Kami mempunyai semua bukti berupa video pemukulan itu. Ketua PSSI PALI justru menyelamatkan sang kiper dari para pemain PALI. Jadi kita tidak ada niat untuk memulai kericuhan. Dan yang kami sayangkan adanya pemukulan yang dilakukan manajer Tim Musi Rawas ini,” tukas pria tersebut. (Red)
Posting Komentar
0Komentar