Terkait Proyek Tak Tepat Sasaran, Pemerintah Saling Lempar Tangan

Berantas Sumsel
By -
0

MUARA ENIM, BS.COM - Warga RT 03, RW 07, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan menggelar rapat terkait proyek pembangunan Jalan Setapak Kelurahan Muara Enim Kampung 8 atau tepatnya disamping SMK Negeri 2 Muara Enim yang diduga sarat kepentingan.


Kegiatan tersebut bertempat di Kantor Lurah Muara Enim Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim. Rapat tersebut dihadiri Lurah Muara Enim Zohaludin beserta stafnya dan juga asal Dinas Perkim PPK, yakni  Heru, Tim Surve Bery, RW 07 dan beberapa warga setempat, pada Jumat (29/11/2019).

Pasalnya berita sebelumnya, Warga RT 03/RW 07 Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim  merasa kecewa dengan pekerjaan proyek Jalan Setapak APBD Tahun anggaran 2019. Hal itu yang dinilai diduga tak tepat sasaran.

Dimana Proyek APBD-P Tahun anggaran 2019 dengan nama proyek Pembangunan Jalan Setapak Kelurahan Muara Enim Kampung 8 samping SMK Negeri 2 Muara Enim berada di Jalan Pangeran Danal, RT 03 RW 07 Lembow Pertanian, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim dengan nilai kontrak Rp 148 juta lebih, dengan pelaksana CV Andika Jaya Serasan.

Dalam agenda tersebut mencari titik permasalahan, mencari jalan keluar dari permasalahan pekerjaan jalan yang tak tepat sasaran tersebut.

Salah satu warga Abdul Nasir mengatakan, bahwa sangat dikecewakan dengan adanya pekerjaan jalan yang tidak sesuai dengan judul, pekerjaan tersebut usulan lurah yang sudah bermusyawarah dengan warga agar pekerjaan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan disaat pelajar datang ke sekolah maupun sebaliknya pulang sekolah.

Sementara proyek secara administrasi bukan diusulkan warga, tapi diusulkan lurah. Tapi warga yang punya tanah sebanyak 22 orang sudah menghibahkan secara tertulis untuk pembuatan jalan lingkar dari jalan samping jembatan bemban Jalan Bemban dekat rumah Ketua RT 3/RW 7 menuju ke samping SMKN 2 tembus ke Jalan Lertanian Lanbow.
"Namun mirisnya  jalan tersebut malah dibangun di depan SMK Negeri 2 Muara Enim, yang menurutnya belum pas untuk dibangun jalan," sesalnya.

Lanjutnya, usulan tersebut diusulkan ke Dinas PUPR namun Dinas Perkim yang mengerjakan, tapi bagi siapa pun yang mengerjakan asal pekerjaan tersebut sesuai dengan judul proyek, dan spek pekerjaan tersebut memang dikerjaan dengan benar. Dan jangan sampai pekerjaan baru berapa bulan tapi sudah hancur.
"Kejanggalan tersebut membuat bertanya-tanya, yang mana biasanya pekerjaan dengan lebar 4 meter itu biasanya di kerjakan oleh Dinas PUPR yang mengerjakan bukan Dinas Perkim, kalau Dinas perkim hanya lebar 3 meter yang seharusnya dikerjakan," keluhnya.

Harapan warga setempat agar jalan tersebut harus tetap dan segera dibangun. karena jalan tersebut menuju ke sekolah pada saat pergi ke sekolah dan pulang sekolah sangat rawan kecelakaan, sering terjadi tabrakan, pasalnya padatnya aktivitas anak-anak sekolah.
"Dan bermanfaat untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertanian karena melewati kebun masyarakat, disini kita mementingkan kepentingan umum bukan kepentingan pribadi, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur," sindirnya.
"Saya tegaskan pihak Dinas Perkim baik khususnya PPK pekerjaan tersebut untuk mengakui kesalahan diskomunikasi antara pihak pemerintah setempat dan warga sekitar," tegasnya.

Pihak Dinas Perkim pun menjawab PPK, Heru dengan mengucapkan yang sama saat di bincangi di ruang kerjanya ia menjelaskan sesuai prosedur di saat kami titik nol sudah berkomunikasi dengan pemerintah setempat baik dengan lurah, RW, RT dan benerapa warga.
"Saya tidak tahu kalau pekerjaan tersebut menuai kontra persi bagi warga, insyaallah nanti kita usulkan lagi apa yang menjadi keinginan warga," jelasnya.
"Kalau saya hanya menurut perintah atasan saja, karena saya tak ada kewenangan," tambahnya.

Lurah pun menambahkan, rapat musyawarah ini buat mencari sulusi titik terang, agar tidak berkesinambungan jadi perbincangan warga maupun dipublikasi, apa lagi berita- beritanya sudah tayang.
"Saya berharap agar masalah ini tidak saling menyalahakan, karena pekerjaan tersebut sudah dikerjakan 98 persen yang kita anggap selesai, tinggal merapikan yang mana yang masih kurang," tutupnya.

Pelaksana CV Andika Jaya Serasan (Burhan) kalau dirinya hanya dipercaya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, dan CV-nya pun menurut dimana pekerjaan tersebut dikerjakan.
"Saya meminta maaf kepada warga setempat, pekerjaan tersebut memang belum selasai sepenuhnya. Yang mana pekerjaan tersebut yang masih kurang akan kita benahi dan bertanggung jawab sepenuhnya," pungkasnya.

Rapat tersebut sempat sedikit memanas, karena warga kecewa, namun acara rapat tersebut digelar sampai selesai tanpa ada kendala.

Namun pekerjaan tersebut sangat disayangkan, seharusnya tahun depan akan dilanjutkan, yang mana pekerjaan sudah selesai berapa ratus meter, tinggal menyambung untuk tahun depan. Tapi pada kenyataanya tahun depan 2020 akan diajukan lagi dan terlebih mulai dari nol lagi. (Junaidi)
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)