PALEMBANG, BS.COM - Puluhan massa yang menamakan dirinya Corporation Anti Corruption Agency Sumsel mendatangi Kantor Bawaslu Sumatera Selatan (Sumsel) di Jakabaring Senin, (9/12/2019).
Kedatangan mereka ke Bawaslu Sumsel dalam rangka mendukung Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan dalam monitoring serta melakukan pengawasan terhadap proses Rekruitmen Calon Anggota Panwascam Kabupaten OKU Periode Tahun 2019-2020.
Dalam orasinya, Reza Fahlepie yang merupakan Koordinator Aksi menduga adanya indikasi ketidaktransparanan dan tidak sesuai prosedur mekanisme tentang tata cara pendaftaran dan diduga nama-nama anggota calon panwascam yang bakal lulus sudah dikondisikan dari 50 persen dari nama nama panwascam periode tahun 2018-2019.
Kemudian meminta kepada Bawaslu Sumsel untuk mengkaji/menelaah proses rekruitmen calon anggota Panwascam Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Bukan hanya itu, massa juga meminta disampaikan kepada Ketua DKPP RI untuk melakukan pemeriksaan, menyelidiki dan menghentikan proses seleksi/rekruitmen anggota panwascam periode 2019-2020.
Ketika diwawancarai usai melakukan aksi unjuk rasa Reza Fahlepie mengatakan bahwa mereka mendukung upaya Bawaslu Sumsel terkait proses rekruitmen calon anggota panwascam di 7 kabupaten terutama di Kabupaten OKU.
Berhubung karena proses rekruitmen calon anggota tersebut masih dalam tahapan seleksi dan masih berjalan. Maka itu pihaknya meminta kepada Bawaslu Sumsel untuk memonitor dan menjaga agar proses tersebut transparan dan jangan ada kecurangan dalam proses tersebut jangan sampai "masuk angin" sehingga dapat menciptakan suasana pilkada yang bersih, jujur transparan dan bermartabat serta tidak ada yang menunggangi proses tersebut.
”Agar nantinya Rakyat Kabupaten OKU mendapatkan pemimpin yang benar-benar murni pilihan rakyat. Kami mendapat informasi bahwa yang terjadi di OKU saat ini terdapat beberapa nama yang terindikasi dikondisikan oleh Komisioner Bawaslu Kabupaten OKU,” tegas Reza.
Ditambahkan oleh Koordinator Lapangan Rohadi, bahwa untuk beberapa nama tersebut sudah dikantongi dan akan dibuka jika ini diperlukan. Dia juga menduga ada beberapa nama yang sudah dikondisikan untuk lulus pada saat pengumuman nanti.
”Mungkin ada beberapa kecamatan dan beberapa orang yang terindikasi pesanan seseorang,” imbuhnya.
Junaidi SE MSi selaku Komisioner Bawaslu Sumsel saat diwawancarai mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik terkait aksi demo yang dilakukan oleh Corporation Anti Corruption Agency Sumsel Corporation Anti Corruption Agency Sumsel bahwa pihaknya menyadari hak masyarakat untuk berserikat dan berkumpul untuk menyampaikan aspirasi.
Mengenai beberapa dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh anggota Bawaslu OKU bahwa ini "warning” dan dituntut harus bekerja profesional.
Junaidi mengimbau lebih baik mencegah daripada melakukan tindakan. Mereka mensinyalir terdapat beberapa nama-nama panwascam yang diduga titipan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati OKU Periode 2020-2025 yang akan datang.
”Tadi saya menyampaikan bahwa kita menyambut baik ini dan kita akan melakukan proses dan mekanisme yang ada apalagi sekarang ini proses rekruitmennya menggunakan sistem online tesnya menggunakan komputer dan nilai-nilai angka perolehan masing masing calon tidak bisa dikurangi maupun ditambahkan siapa jawaban paling banyak benar maka itulah yang lulus," terangnya.
"Kemudian ada tahapan lagi yakni proses wawancara bila perlu yang melakukan demo tadi dapat membantu saya untuk ikut mengawasi di OKU kebetulan besok saya akan ke OKU dalam rangka mengawasi proses rekruitmen calon anggota Panwascam dan mengisi indeks kerawanan pemilu yang ditugaskan oleh Bawaslu RI,” paparnya.
Junaidi juga menjelaskan bahwa dari kemarin Tim Bawaslu Sumsel sudah bergerak dan stand by di lokasi. Sementara Komisioner Bawaslu Sumsel lainnya masih ada yang melakukan supervisi.
Junaidi pun menegaskan bahwa proses rekruitmen calon anggota panwascam diperiode ini terbuka kepada siapa saja yang memiliki kemampuan serta memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang ada.
Lanjutnya, yang mengikuti tes tertulis pun tidak bisa dibohongi soalnya langsung dari Jakarta berbasis online. Kemudian tes wawancara pun terbuka dan ada rekamannya.
”Terdapat rangking 1-6, dari rangking 1-3 itu ditetapkan sebagai Komisioner Panwascam dan 4-6 untuk calon pergantian antarwaktu (PAW). Sekali lagi proses ini transparan dan tidak usah diragukan lagi,” tambah pria tersebut. (Red)
Posting Komentar
0Komentar