JAKARTA, BS.COM - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Rabu, (20/5) Pukul 12.00 WIB bertambah 693 orang sehingga totalnya menjadi 19,189.
Sedangkan pasien sembuh menjadi 4,575 setelah ada penambahan 108 orang dan kasus meninggal menjadi 1,242 dengan penambahan 21 orang.
“Ada 693 orang yang terinfeksi dari pencatatan labratorium pada hari ini, sehingga totalnya menjadi 19,189 orang. Kasus sembuh bertambah 108 orang sehingga totalnya menjadi 4,575 orang. Kasus meninggal 21 orang sehingga menjadi 1,242 orang ,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6,236 disusul Jawa Timur sebanyak 2,496 Jawa Barat 1,876, Jawa Tengah 1,192, Sulawesi Selatan 1,101 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 18,496 orang.
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di tanah air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1,329 kemudian Jawa Barat 412, Jawa Timur sebanyak 387, Sulawesi Selatan 367, Bali 276, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4,575 orang.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif Covid-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 18 kasus, Bali 371 kasus, Banten 699 kasus, Bangka Belitung 35 kasus, Bengkulu 67 kasus, Yogyakarta 209 kasus.
Selanjutnya di Jambi 89 kasus, Kalimantan Barat 132 kasus, Kalimantan Timur 264 kasus, Kalimantan Tengah 241 kasus, Kalimantan Selatan 547 kasus, dan Kalimantan Utara 160 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 140 kasus, Nusa Tenggara Barat 393 kasus, Sumatera Selatan 646 kasus, Sumatera Barat 428 kasus, Sulawesi Utara 152 kasus, Sumatera Utara 250 kasus, dan Sulawesi Tenggara 202 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 115 kasus, Lampung 85 kasus, Riau 107 kasus, Maluku Utara 96 kasus, Maluku 124 kasus, Papua Barat 106 kasus, Papua 409 kasus, Sulawesi Barat 78 kasus, Nusa Tenggara Timur 76 kasus, Gorontalo 28 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 211,883 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 66 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 29 laboratorium. Sebanyak 154,139 orang yang diperiksa didapatkan data 19,189 positif dan 134,950 negatif.
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 44,703 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada menjadi 11,705 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 391 kabupaten/kota di tanah air. (Red/Ril BNPB)
Posting Komentar
0Komentar