Covid-19, Omset Produksi Kue Turun Drastis

Berantas Sumsel
By -
0

PRABUMULIH, BS.COM - Ditengah bencana wabah Virus Corona Disease atau Covid-19 berbagai industri disegala lini nyaris bangkrut dan gulung tikar. Tak pandang bulu, industri bermodal besar maupun dengan modal pas-pasan. Seluruhnya terimbas hingga memaksa pengelola industri merumahkan sebahagian pekerjanya karena tak sanggup memberikan gaji.

Tak dapat dipungkiri, badai Covid-19 dengan cepat memporak-porandakan ekonomi global sejak virus itu muncul di Wuhan China. Lantas bagaimana nasib Industri Rumahan di Kota Prabumulih?.

Tak ubahnya ditingkat nasional, nasib industri besar maupun rumahan alias UMKM pembuatan berbagai macam kue di Kota Prabumulih ditengah wabah Covid-19 juga terdampak. Namun untuk bertahan hidup mau tak mau UMKM harus tetap berjalan.

Menilik nasib UMKM di Kota Prabumulih, wartawan berkesempatan meninjau langsung Industri rumahan pembuatan kue Bu Enot (58) yang berada di Gang Amir, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Ditengah pandemi Covid-19 wanita paruh baya dan juga owner rumah kue Bu Enot tetap produksi dan menerima pesanan kue kering menjelang hari raya idul fitri yang tinggal menghitung hari lagi.

Disambangi di rumah produksinya, perempuan 58 tahun ini mengungkapkan, akibat virus corona, produksi kuenya secara drastis menurun dari biasanya. Sebelumnya kata dia bisa mencapai 10 ton. Corona datang, rumah kue miliknya hanya bisa memproduksi sekitar 4 ton saja.
“Kami hanya melayani permintaan atau pesanan saja, itu pun yang memesan dari Lahat dan Ujan Mas. Kalau untuk Prabumulih sendiri hanya sedikit yang memesan. Apalagi pedagang yang biasanya jualan di pasar mingguan saat ini sudah tidak berdagang lagi.Jadi memang untuk produksi kami kurangi,” terang Bu Enot ketika dibincangi wartawan portal ini di rumahnya, Jumat (15/05/2020).

Diterangkan Enot dalam memproduksi kue pesanan dirinya dibantu oleh10 orang pekerja yang merupakan ibu rumah tangga disekitar tempat tinggalnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang diwajibkan oleh dinas kesehatan. Dirinya mengharuskan pegawai nya menggunakan masker dan menjaga jarak selama melakukan proses produksi, sementara bagi pembeli yang datang di haruskan mencuci tangan dan di semprot hand sanitizer.
”Selain cari uang kami juga berusaha menjaga kesehatan dari tertular virus corona dengan mengikuti anjuran pemerintah melakukan protap kesehatan,” tegasnya. (Red)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)