JAKARTA, BS.COM - Segenap Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kebangkitan Nasional, yang dimana jatuh setiap 20 Mei setiap tahunnya.
Terlebih dari satu abad yang lalu, founding fathers berhasil membangkitkan kesadaran nasional seluruh elemen bangsa sebagai orang Indonesia.
Organisasi Boedi Oetomo yang menaungi kaum terdidik kala itu, bangkit melawan penjajahan dengan ide, gagasan dan pikiran tentang pentingnya persatuan, dengan menggelorakan rasa dan perasaan yang sama, sebagai bangsa yang satu, bangsa Indonesia, yang sama tertindas, terjajah dan terbelenggu oleh penjajahan dimasa itu.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini, memang berada dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana konsistensi sebagai bangsa yang satu, saat ini tengah di uji ragam permasalahan yang seolah datang silih berganti.
"Saya percaya dan yakin, ragam persoalan yang mendera negeri ini, dapat kita hadapi, lalui dan akhiri bersama apabila kita semua seluruh elemen bangsa, mengimplementasikan esensi nilai-nilai kebangkitan nasional dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ketua Komisi Pemberatas Korupsi (KPK), Firlu Bahuri, Rabu (20/5/2020) di Jakarta.
Seperti pandemi Covid-19, yang kini menjadi permasalahan utama bangsa Indonesia dan dunia pada umumnya. Perlu kesadaran penuh dan rasa solidaritas serta nasionalisme yang tinggi dari seluruh anak bangsa di negeri ini, untuk bangkit, bersatu, bahu-membahu mengentaskan persoalan ini.
Di tengah kondisi saat ini, dimana situasi sosial kemasyarakatan rentan terfragmentasi, hanya dengan semangat kebangkitan nasional yang mana didalamnya terkandung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, dapat menyelamatkan kita dan bangsa ini.
Dalam pemberantasan korupsi, semangat kebangkitan nasional sangat mutlak diperlukan agar hunusan bilah pedang anti korupsi, dapat melesak masuk kedalam dan mematikan denyut jantung laten korupsi, yang telah berurat akar dinegeri ini.
"Banyak pelajaran berharga dari esensi Hari Kebangkitan Nasional dimasa perjuangan kemerdekaan, masa kini dan masa depan, untuk merespon dinamika serta tantangan kehidupan berbangsa di tanah air kita. Itu yang terdiri dari beraneka ragam suku, agama dan ras, yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," tambah pria mantan Kapolda Sumsel tersebut.
Ragam perbedaan di negeri ini, bukan menjadi kelemahan, namun justru menjadi kekuatan yang dapat dipersatukan oleh semangat nasionalisme dan patriotisme, yang terkandung dalam Hari Kebangkitan Nasional.
Tidak sedikit nilai-nilai dari kebangkitan nasional yang patut diteladani warga, karena esensinya terbukti dapat mengikuti dan sejalan dengan perkembangan zaman, dari masa ke masa, bagi generasi sebelumnya, generasi masa kini dan generasi yang akan datang.
"Selamat merayakan Hari Kebangkitan Nasional, mari bangkit dari segala keterpurukan, bangkit untuk terus maju menyongsong masa depan yang lebih baik lagi, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai cita-cita didirikannya negara ini," ajak dia. (Red)
Posting Komentar
0Komentar