PALEMBANG, BS.COM - Pelecehan sosial atau bullying terhadap wartawan Palembang Pos, Sumatera Selatan Erika Sepriyanti akan berbuntut panjang.
Pimpinan Redaksi (Pimred) Palembang Pos, Dian Fauzen tersinggung dan marah besar atas pelecehan sosial terhadap redaktur dan wartawannya.
“Kami akan memperkarakan Andi Wijaya atas pelecehan sosial terhadap Erika. Kami akan mengadukan ikhwalnya ke polisi,” ujar Dian Fauzen, seperti dilansir Wideazone.com, Sabtu (11/7/2020).
Sikap tak simpatik yang dilakukan Andi Wijaya itu, kata Dian Fauzen, telah merendahkan nilai-nilai kepribadian dan kewartawan secara luas.
“Ini pelecehan yang tak bisa dimaafkan. Sebagai wartawan dan pemimpin Palembang Pos, saya tersinggung dengan sikap Andi. Karena itu ia akan kami polisikan,” tegas Dian Fauzen, segera memimpin rapat tentang persoalan itu.
Menurut dia, sikap Andi terhadap Erika, merupakan pelecehan sosial yang merendahkan tugas-tugas kewartawanan
Erika ke PDAM, kata Fauzen, untuk melakukan investigasi dan klarifikasi terkait satu persoalan. Namun ketika Erika tiba di PDAM, ia dibullying Andi di depan wartawan lain.
“Saya sakit hati,” tegasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Erika sangat sedih mendapat perlakuan tidak manusiawi tersebut.
Ia justru tidak mendapat dukungan atas peliputan itu. Bahkan dengan begitu tega, Erika diperlakukan tak manusiawi.
“Saya diperlakukan secara tidak manusiawi,” kata Erika.
Erika mengatakan bahwa tidak hanya pekan ini saja mereka merendahkan dirinya sebagai bekas pasien Covid-19. Pekan sebelumnya juga, tak hanya direktur utama yang membullying dirinya. Direktur operasional pun begitu sebaliknya juga merendahkan Erika. “Seolah mereka takut tertular Covid-19. Padahal saya ini sudah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes swab,” ujar Erika, sedih.
Meski hatinya terluka, katanya, wanita tegar ini tetap tenang. Apalagi dalam ruangan itu banyak teman-teman wartawan. (Jepri)
Posting Komentar
0Komentar