// Ketua MPC PP Sebut CSR PT GHEMMI Masih Lemah
PRABUMULIH, BS.COM - Sekitar 800 massa anggota Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Senin (31/8) pagi mendatangi dan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PT GHEMMI, Desa Gunung Raja, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.Seperti tuntutan sebelumnya, ratusan massa MPC PP Kota Prabumulih ini mendesak dan menuntut optimalisasi pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan terhadap masyarakat dari pihak PT GH EMM Indonesia (GHEMMI).
Tuntutan massa ini pun langsung direspon oleh managemen perusahaan asal Provinsi Ghuanzong, China ini tak lama usai melakukan orasi didepan pintu gerbang kantor perusahaan PLTU tersebut.
Dengan mendapat pengawalan ketat ratusan personel aparat kepolisian gabungan Polres Prabumulih dan Polres Muara Enim serta TNI, sejumlah perwakilan peserta unjuk raa langsung diterima dan diajak bermediasi di ruang Kantor PT GHEMMI.
Pantauan dilapangan, pertemuan yang berlangsung lancar dan tertib tersebut diketahui menghasilkan beberapa poin kesepakatan.
Disampaikan Rifki Badai, SH, MKN selaku Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Prabumulih, bahwa pelaksanaan program CSR yang dilakukan PT GHEMMI selama ini sudah ada, namun masih lemah dan belum berjalan maksimal. Dari sisi akuntabilitas, pelaksanaan program CSR juga dilihat oleh pihaknya masih rendah dan tidak transparan.
“CSR mereka (pihak perusahaan) selama ini tidak berdasarkan aturan pemerintah tapi ketentuan mereka sendiri,” ungkap Rifki Badai Baihaqi SH, MKn, saat dibincangi usai memimpin ratusan anggota Pemuda Pancasila di Halaman depan Kantor PT GHEMMI.
Tak hanya itu, menurut Rifki, aktivitas kendaraan-kendaraan milik perusahaan selama ini kerap melintasi wilayah Kota Prabumulih. Seharusnya menurut Rifki, dana CSR itu masuk dalam kas daerah terlebih dahulu.
“Sehingga distribusi penggunaanya lebih jelas dan pertanggungjawabannya lebih transparan kepada publik,” tandas Rifki.
Lebih lanjut, dirinya juga bersama anggota MPC PP Kota Prabumulih dalam aksi tersebut menyoroti adanya indikasi uang pelicin dalam penerimaan tenaga kerja diperusahaan tersebut.
“Adanya ketidak transparanan soal ketenagakerjaan selama ini. Dan memang mereka (PT GHEMMI, red) sendiri tadi juga sudah mendengar adanya indikasi penerimaan tenaga kerja memakai uang itu,” tambah pria tersebut. (Red)
Posting Komentar
0Komentar