Temukan Mayat ABK di Mesin Pembeku

Berantas Sumsel
By -
0



JAKARTA, BS.COM -Penemuan jasad lima anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju VI sempat menggegerkan warga. Pasalnya, kelima jenazah tersebut disimpan didalam freezer kapal.


Penemuan mayat kelima ABK ini terungkap pada Kamis 18 September 2020. Saat itu, polisi tengah berpatroli di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu.

"Karena kita Polres Kepulauan Seribu ini berbasis perairan, sehingga kami patroli dan mendatangi kapal nelayan yang jumlah ABK-nya lebih dari kapasitas," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond, seperti dikutip Detik.com, Jumat (18/9/2020), lalu.


Polisi saat itu mendapati Kapal KM Starindo Jaya Maju VI sedang berlayar di autan lepas. Polisi kemudian mengecek manifestasi kapal.

"Saat kita datang, karena rata-rata pakai masker, anggota bagikan lah masker ke ABK. Jadi sifatnya kita teguran, karena tidak mungkin diberikan sanksi sosial di laut," katanya.

"Anggota cek manifesnya, kok nggak sesuai, kemudian ada gelagat mencurigakan dari ABK, karena awalnya dia tutup mulut semua. Saat tutup mulut semua dicek manifes, barulah dia ngakui bahwa ada 5 kawannya meninggal akibat minum miras oplosan," jelasnya.

"Setelah diketahui meninggal, ditanya mana posisinya, ternyata disimpan difreezer," sambungnya.


Kepada petugas, para ABK dan nakhoda kemudian menjelaskan bahwa kelima ABK tersebut meninggal karena meminum miras oplosan. Namun polisi tidak percaya begitu saja pada pengakuan para ABK, mengingat situasi sedang pandemi Covid-19.

"Kemudian saya perintahkan untuk protap protokol kesehatan takutnya Covid-19. Anggota saya minta keluar dari kapal tapi tetap kawal, saya perintahkan merapat ke Marina," jelasnya.


Setiba di Pantai Marina, polisi melakukan rapid test terhadap seluruh ABK dan nakhoda. Sedangkan jenazah kelima korban dievakuasi ke RS Kramat Jati.


Polisi saat ini masih menyelidiki kasus kematian kelima ABK itu. Enam orang yang terdiri dari nakhoda dan ABK diperiksa polisi terkait temuan mayat tersebut.

"Sekarang kita lakukan pemeriksaan saksi dan sudah ada 6 saksi termasuk nakhoda kapal dan beberapa ABK," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2020).


Menurut Yusri, kelima jenazah ABK tersebut kini telah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi. Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian kelima korban.


Informasi awal yang disampaikan nakhoda dan para ABK bahwa kelima korban meninggal akibat menenggak miras oplosan.

"Mereka 5 korban itu melakukan pesta miras oplosan di kapal dan mengakibatkan 5 orang itu meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta. (Red)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)