MUARA ENIM, BS.COM - Setelah sebelumnya jalan rusak akibat aktivitas beberapa mobil besar pengangkut alat berat milik PT Serelaya Belida (SRB) dan juga mobil alat berat tersebut sempat mendapatkan penyanderaan dari warga Desa Pedataran, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan karena dinilai PT SRB tidak perduli dengan lingkungan jalan yang rusak tersebut.
Kini muncul lagi aksi gelombang protes dari 15 warga Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim yang mengaku bahwa kondisi tembok rumahnya retak akibat aktivitas lalu lalang kendaraan berat milik PT SRB melintasi di Jalan Desa Melilian tersebut.
Kepada media ini warga Desa Melilian Kecamatan Gelumbang Hata (38), mengungkapkan, bahwa akhir-akhir ini kondisi tembok rumahnya berubah dan mengalami keretakan akibat getaran dari mobil pengangkut alat berat milik PT SRB selama beroprasi melintasi dusunnya.
Lanjutnya, tidak hanya rumahnya saja yang mengalami keretakan tembok namun tembok rumah tetangganya juga sama mengalami kerusakan.
"Ya, ada sekitar 15 rumah warga dipinggiran Jalan Dusun Desa Melilian mengalami keretakan tembok rumah akibat getaran kuat dari mobil besar milik PT SRB selama ini," cetus Hata.
Dikatakan Hata, Selasa (3/11/2020) kondisi kerusakan retak tembok rumahnya ini telah dilaporakan ke pihak Pemdes Melilian akibat getaran aktipitas mobil alat berat milik PT SRB selama ini. Karena tidak ada kegiatan lain di jalan dusunnya yang sepi tersebut. Selain kegiatan mobil pengangkut alat berat dari perusahaan hulu Migas yang bernama PT Serelaya Belida.
"Kami protes dan minta PT SRB tanggung jawab dan ada 15 nama warga yang mengakui hal itu yakni Suparman, Elwan, Asna, Rustam, Junaida, Pahril Rozi, Samrowi, Sanaria, Jabar Hakim, dan warga Desa Melilian lainnya khususnya dipnggiran jalan dusun kami," keluhnya. (Junaidi)
Posting Komentar
0Komentar